Kota Semarang (Humas) – Kurang lebih 31 Pengurus Forum Pendidikan Madrasah Inklusi (FPMI) Kota Semarang masa bakti 2024-2029 dikukuhkan oleh Kakankemenag Kota Semarang di aula kantor, Kamis (26/9/2024). Pengukuhan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Sosialisasi Madrasah Inklusi.
Pengurus yang dikukuhkan terdiri dari dewan pakar, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan pengurus bidang-bidang, kesemuanya melibatkan segala unsur pendidikan madrasah di Kota Semarang. “Pengawas Madrasah, Kepala Madrasah Negeri dan Swasta dari mulai RA hingga MA, bahkan MILB juga ada di dalamnya,” terang Sriyati, Pengawas Madrasah Kemenag Kota Semarang yang baru saja dikukuhkan sebagai Ketua FPMI Kota Semarang periode 2024-2029.
Ia menerangkan, FPMI dibentuk sebagai upaya memenuhi hak anak berkebutuhan khusus agar memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan dan tepat di madrasah. “Agar hal ini bisa terwujud, kita membutuhkan orang-orang yang mampu mendorong agar para pendidik di madrasah memiliki kreativitas dan dedikasi yang tinggi terhadap pendidikan inklusi. Oleh karenanya, kami diberi amanah sebagai Pengurus FPMI,” papar Sriyati.
Ahmad Farid, Kakankemenag Kota Semarang, dalam sambutannya menandaskan, FPMI hadir untuk mengakomodir dan menjadi forum aktif bagi para pendidik madrasah dan pemerhati pendidikan inklusi. “Mari bergerak bersama, memberikan perhatian khusus agar budaya inklusi semakin terwujud di madrasah-madrasah kita,” tuturnya.
Ia mengimbau, FPMI segera menyusun pedoman penyelenggaraan pendidikan inklusi, dan program kerja seperti pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kapasitas guru, kepala madrasah, dan tenaga kependidikan dalam menyelenggarakan pendidikan inklusi serta mendampingi peserta didik berkebutuhan khusus.
Pengukuhan disaksikan Kasi Dikmad Moch. Fatkhuronji, Ketua FPMI Pusat Supriyono, dan Ketua FPMI Prov. Jateng.(Sri/Faiq/Nana/Nba)