Semarang (Bimas Hindu) – Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pendewasaan manusia menjadi manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya meliputi keseluruhan dimensi kehidupan manusia: fisik, psikis, mental/moral, spiritual dan religius.
Guru professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengerahkan, melatih, menilai, dan mengevalusasi peserta didik pada pendidikan Pendidikan Formal maupun Non Formal. Demikian disampaikan oleh I Dewa Made Artayasa saat wawancara dengan Kominfo Provinsi Jawa Tengah (26/2)
Meningkatkan pelayanan Pendidikan Keagamaan merupakan program yg sangat strategis. Pembukaan UUD 1945 mengamanatkan“ Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ”.
Pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebiasaan yang diajarkan oleh seorang Guru ke peserta didik agar peserta didik memiliki kecerdasan spiritual yang baik.
” Adanya pelajaran Agama Hindu di Pasraman sebagai salah satu upaya peningkatan manusia pada spiritual-religius. Agama dan hidup beriman merupakan suatu yang objektif menjadi kebutuhan setiap manusia,’’ jelas I Dewa Made Artayasa
Tujuan Peningkatan Kinerja Guru Pengajar Keagamaan Hindu adalah membangun motivasi Guru pengajar Keagamaan Hindu dalam mendidik umat, serta inovasi dalam mengajar.
Harapan kedepan Guru meningkatkan Kinerja supaya menjadi tauladan umat dan masyarakat, serta mampu menjadi pionir pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan umat sehingga menjadikan umat Hindu Jawa Tengah semakin Majeng dan berkualitas. (joko/qq)