Kota Magelang – Di era sekarang, banyak ideologi-ideologi baru yang menambah problematika di masyarakat. Munculnya islam radikalis, fundamentalis, islam sempalan, aliran-aliran sesat di nusantara, kasus ahmadiyah maupun problem sosial yang lain seperti maraknya geng motor. Fungsi penyuluhan diharapkan mampu hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai konsultan ditengah-tengah gencarnya multi aliran dan problem sosial. Demikian disempaikan Kapala Badan Diklat Keagamaan Semarang, diwakii oleh Bisri Mustofa pada pembukaan diklat Pelatihan Media Penyuluhan berbasis TIK, Senin, (22/02).
“Penyuluh perlu meningkatkan intelektualitas dan profesionalisme kerja, dengan sering melakukan diklat-diklat, workshop, dan seminar, supaya memiliki standar moral etika dan intelegensi dalam melaksanakan pekerjaan dengan demikian kredibilitas penyuluh mampu di pertanggung jawabkan,” kata Bisri Mustofa.
Penyuluh Agama dewasa ini dihadapkan dengan berbagai masalah yang terjadi dimasyarakat, permasalahan yang timbul karena derasnya arus teknologi yang terus berkembang. Untuk itu sebagai penyuluh agama mempersiapkan diri dengan kemampuan dalam bidang teknologi juga dengan pengetahuan yang matang serta memilki jiwa moderat dalam penyuluhan.
“Teknologi telah mengubah paradigma dan informasi yang cepat terkadang tidak diimbangi dengan pengetahuan yang memadai,” jelas Bisri Mustofa.
Pembukaan diklat Pelatihan Media Penyuluhan berbasis TIK dilaksanakan di Kemenag Kabupaten Magelang, turut mengikuti kegiatan tersebut delapan orang Penyuluh Agama Islam Kota Magelang.
Ketua Pokjaluh Kota Magelang, Wihdatul yang sekaligus sebagai peserta diklat, mengapresiasi adanya diklat penyuluhan berbasis TIK. “Ini merupakan bentuk pembelajaran dalam pembentukan penyuluh yang professional serta mampu menjadi penyuluh yang berkualitas dengan mampu mengikuti arus global teknologi intformasi yang berkembang dimasyarakat,” ucap Wihdatul.
Harapan dengan mengikuti diklat adalah untuk menguatkan pengetahuan ilmu kepenyuluhan dan mampu menggunakan sarana teknologi informasi serta menjadi agen pemerintah yang baik di masyarakat.(Wahono/Sua)