Penuh Semangat, Yuniyati Ajarkan Empat Keterampilan Computational Thinking

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan MGMP Matematika MTs Kabupaten Banjarnegara memasuki kegiatan in ke-tiga. Bertempat di ruang kelas MTs Negeri 3 Banjarnegara kegiatan In-3 dilaksanakan pada Selasa (15/11).

Diikuti oleh 25 orang peserta dari MTs Negeri dan Swasta di kabupaten Banjarnegara, In-3 menghadirkan fasilitator daerah mata pelajaran matematika yang merupakan guru matematika MTs Negeri 1 Banjarnegara, Yuniyati.

Yuniyati, mengawali In-3 dengan menyemangati seluruh peserta melalui sesi perkenalan. Selanjutnya fasda matematika yang akrab disapa Yuni ini mulai mengajarkan Empat Keterampilan Computational Thinking dengan menggali seberapa dalam peserta sudah mengetahui arti dari Computational Thinking.

“Hebat, semua jawaban ibu bapak peserta yang ditempelkan di depan sudah benar…betul, computational thinking intinya adalah proses pemecahan masalah, ” terang Yuni bersemangat.

Lebih lanjut Yuniyati menjabarkan bahwa dalam CT atau computational thinking, ada empat pilar keterampilan yang dapat kita pelajari yakni Decomposition (dekomposisi), Pattern Recognation (pengenalan pola), Abstraction (abstraksi) dan Algorithm (algoritma).

“Empat pilar computational thinking tersebut memang umumnya diterapkan pada program komputer. Tetapi, computational thinking tidak hanya soal komputasi. Lebih dari itu, kemampuan berpikir computational dapat membantu kita mengetahui apa hal tepat yang harus dilakukan ketika bertemu masalah,” ujar Yuniyati.

Dekomposisi, merupakan tahapan di mana kita sebagai guru harus mampu menguraikan masalah yang kompleks menjadi bagian yang lebih kecil, sehingga lebih mudah menyelesaikannya satu persatu. Sementara pada tahap Pattern recognition guru diminta untuk mengenal pola dengan mencari persamaan yang ada di antara masalah-masalah yang ada.

Abstraction, pada pilar ini guru dapat melakukan beberapa hal seperti melihat permasalahannya, melakukan generalisasi kemudian mengidentifikasi informasi. Dari sini guru bisa mendapatkan informasi yang penting, sedangkan yang kurang penting bisa diabaikan saja.

Dan pilar terakhir computational thinking adalah algoritma, yang merupakan proses mengembangkan solusi langkah demi langkah atau urutan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah tersebut. (lin/rf)