Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Fungsional Kecamatan Mandiraja, Yani Itsnawati dan salah seorang Penyuluh Agama Non PNS, Imam Khambali melaksanakan pembinaan dan pendampingan para mualaf di Kecamatan Mandiraja melalui Majelis Taklim (MT) Istiqomah di Mushola Al-Fatihah Dusun Wanasepi, Desa Somawangi, pada Jumat (12/3).
Yani Itsnawati mengatakan bahwa tujuan pembinaan ini adalah untuk menjawab problematika yang dialami mualaf. Ada beberapa problematika mualaf antara lain tekanan dari keluarga, isolasi lingkungan, rendahnya pemahaman agama, masalah ekonomi dan keuangan, ajakan untuk kembali pada agama lama, masih rendahnya kepedulian muslim terhadap mualaf dan masih rendahnya pembinaan terhadap mualaf.
“Proses pembinaan dan pemdampingan terhadap mualaf tentunya tidak jauh berbeda dengan mengajarkan agama Islam kepada umat Islam yang sudah masuk Islam sejak lahir. Sama halnya mengenalkan agama kepada anak yang masih kecil harus penuh kelembutan dan menunjukan keindahan Islam,” terangnya.
Yani juga menambahkan bahwa pemberian materi kepada mualaf tidak boleh ada paksaan misalnya dalam menggunakan pakaian ketika mualaf baru masuk Islam, tidak diperkenankan menyuruh langsung untuk mengenakan baju islami melainkan memberikan pemahaman mengenai kewajiban tersebut. Maka dari itu dari itu, pembinaan dan pemdampingan mualaf bersifat persuasif.
Salah seorang jamaah, Sutar yang merupakan ketua MT Istiqomah sangat berbahagia setiap kali mengikuti pengajian di MT Istiqomah karena bertemu dengan saudara-saudara yang seiman, dapat menambah semangat untuk belajar agama Islam serta mengamalkannya. “Saya selalu berdoa mudah-mudahan tetap dalam Islam sampai akhir hidup saya, meninggal husnul hatimah,” harapnya.
Kepala KUA Kecamatan Mandiraja, Muhamad Zayin Bunani mengatakan bahwa pembinaan dan pemdampingan mualaf harus berjalan berkesinambungan atau istiqomah agar para mualaf memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan benar.
“Semoga dengan adanya pembinaan ini, semoga para mualaf dapat memahami agama Islam dengan baik, sehingga tidak terjebak dengan belajar di media sosial yang belum diketahui kejelasannya,” terangnya. (yn/ak)