Penyuluh Agama Mandiraja Kunjungi Lokus Stunting Kabupaten Banjarnegara

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kecamatan Mandiraja, Yani Itsnawati mengunjungi Lokus (lokasi fokus) stunting desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja pada hari Selasa tanggal 15 November 2022 di Balai Desa Jalatunda dalam  acara pemantauan, penimbangan dan pengukuran serta  Pemberian Makanan Tambahan  (PMT) bagi anak balita stunting. Hadir dalam acara tersebut balita stunting dengan orang tuanya, tim kecamatan, kepala desa, bidan desa dan kader desa.

Yani mengatakan bahwa Kementerian Agama  hadir ikut  berperan  terhadap penurunan angka stunting, salah satunya usahanya  adalah dengan cara  pendewasaan usia nikah, dengan kesiapan sepasang pengantin yang telah siap secara lahir (fisik) dan batin maka akan lahir anak-anak yang sehat.

“Sepasang suami istri yang telah siap menikah maka mereka siap punya anak dan siap membesarkan serta mendidik menjadi anak yang sehat dan sholeh. Bimbingan calon pengantian merupakan sebuah ikhtiar untuk menyiapkan sebuah bangunan rumah tangga yang kokoh, tidak mudah roboh terhadap badai kehidupan,” ucapnya

 “ Kementerian Agama juga punya program KOPI SECETING (Komunitas Penyuluh Agama Islam Serius Cegah Stunting) untuk membantu pemerintah mengentaskan stunting di Banjarnegara,” imbuhnya

Semenetara itu, Sekcam Mandiraja, Amanta beserta tim dari  Kecamatan yang bertugas  sebagai pemantau desa Jalatunda menjelaskan  bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) diperuntukkan balita stunting di seluruh desa di kecamatan Mandiraja, dengan menggunakan dana penanganan Covid 19

“Adapun pemantauan, penimbangan dan pengukuran dilaksanakan seminggu sekali yaitu setiap hari Selasa, sedangkan selain hari Selasa PMT diantar ke rumah balita stunting oleh para kader,” ucapnya

“Insya Allah PMT ini berjalan selama dua bulan, dengan tujuan setelah dua bulan balita stunting berubah menjadi balita yang sehat,” tambahnya

Bidan Desa Jalatunda, Nimas menyebutkan bahwa di Jalatunda yang merupakan Lokus Stunting ada sembilan belas (19) balita stunting. Nimas berharap setelah setelah dua bulan Pemberian Makanan Tambahan ini, orang tua balita stunting meneruskan dan mencontoh menu-menu sehat sehingga anak-anak tumbuh sehat bebas stunting.

Salah seorang kader Desa Jalatunda, Endah terpanggil menjadi seorang kader karena ingin membantu masyarakat apalagi setelah Jalatunda menjadi Lokus stunting. Dia bersama teman-teman kader setiap hari memasak dan mendistribusikan ke rumah balita stunting.

“Setiap hari menu makanan berganti, bervariasi dan dijamin sehat sehingga balita-balita stunting memakannya dengan lahap,” pungkasnya (yi/ak/rf)