081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Penyuluh Agama Non PNS berkantor di Kemenag Kota Surakarta

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur menyampaikan arahan dan pembinaan pada Penyuluh Agama Non PNS dari Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu dalam Sosialisasi Kesehatan dan Pembinaan Kepala Kantor Kamis,(23/06) di Aula Kemenag Surakarta. Hidayat menyampaikan penting dan perlunya para penyuluh agama non PNS untuk berkantor di Kemenag Surakarta.

“Silakan bisa di atur untuk pengaturan jadualnya, kalau penyuluh agama islam non pns sudah ngantor di KUA, maka untuk penyuluh lainnya akan kami carikan space di umum untuk bisa ngantor disini,”kata Hidayat.

Adanya kebijakan baru terkait pramubhakti dan P3K, maka Hidayat Maskur meminta pada para penyuluh untuk mempersiapkan diri.

“Tidak hanya laporan saja yang saya yakin sudah berjalan baik, tapi perlu juga adminitrasi tentang presensi kehadiran bapak ibu semuanya,”tuturnya.

Penyelenggara Katolik, Erwan Sucahyo melaporkan bahwa penyuluh agama non pns untuk Katolik telah siap dan telah membuat jadual.

“Kami akan memulai pada Bulan Juli besok, dan silakan untuk hindu, budha dan konghucu untuk jadual bisa disesuaikan dengan kegiatan masing-masing, dan bisa menempati ruangan katolik yang masih ada space,”ungkapnya.

Sementara itu, Penyelenggara Kristen, Anang Budi Cahyono juga melaporkan serupa. “Dalam 1 hari akan ada 2 penyuluh agama kristen, kami bagi menjadi 2 shift pagi dan siang, dan kami juga masih ada space untuk bisa ditempati penyuluh agama lainnya,”ujarnya.

Moderasi beragama sangat jelas sekali nampak dalam pertemuan siang itu, dimana Kementerian Agama Kota Surakarta menyambut dengan tangan terbuka hadirnya seluruh agama.

Hidayat juga menyampaikan materi moderasi beragama yang berasal dari cara pandang, sikap dan prakter beragama. Ia menyinggung prioritas Menteri Agama, salah satunya yaitu Tahun Toleransi yang berharap untuk segera terwujud.

“Mari sama-sama meningkatkan pemahaman kita dan masyarakat tentang toleransi, dan juga kami mohon nantinya seluruh penyuluh dapat menunjang pula pelayanan di KUA,” jelasnya.

Revitalisasi KUA akan memaksimalkan pelayanan untuk seluruh agama. (may/rf)