Banjarnegara – Mensikapi penyebaran Covid yang masih marak, meski sudah berjalan 2 tahun, maka Forkompimcam ( Forum Komunikasi pimpinan Kecamatan ) dan seluruh jajaran lintas sektoral se kecamatan Sigaluh bersepakat untuk kembali menggiatkan Sosialisasi Pencegahan penyebaran Covid 19 di seluruh kecamatan. Kali ini, tempat yang digunakan adalah desa Kemiri Kecamatan Sigaluh, Rabu, (23/6/2021)
Hadir pada pembukaan Sosialisasi Camat, Kapolsek, Danramil, Penyuluh Agama, Puskesmas I dan Kepala desa serta seluruh perangkatnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Desa Kemiri. Hadir dalam acara tersebut 80 peserta, yang terdiri dari kader PKK, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Karang Taruna.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Camat Sigaluh, Aswan. Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan tentang pentingnya untuk tetap waspada terhadap Covid 19. “Karena meskipun Covid-19 sudah berjalan hampir 2 tahun namun penyakit ini masih belum juga mereda, hingga kita perlu Menggiatkan kembali Sosialisasi pencegahan Covid,” tegasnya.
Penyuluh Agama Islam fungsional Kecamatan Sigaluh, Istiva Zakiyah bertugas sebagai pemateri dari bidang keagamaan. Pada kesempatan ini, Istiva meminta agar seluruh peserta yang beragama Islam menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari ibadah, serta menyebarkan Sosialisasi pencegahan Covid sebagai bagian dari syiar Islam, untuk menjaga nyawa manusia dan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.
“Penerapan 5 M dan pencegahan Covid-19, sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Agama, bahkan memiliki dasar yang kuat di dalam Agama Islam yaitu berdasar Quran dan Hadits, diantaranya adalah hadits tentang sosial distancing, atau jaga jarak dan Hadits tentang isolasi terhadap pasien penderitaa penyakit menular. Ajaran 5 M juga sangat relevan dengan tatacara yang dilakukan oleh Rosulullah menghadapi penyakit menular yang terjadi pada saat itu,” jelasnya
Lebih lanjut, istiva juga menjelaskan tentang tertundanya pemberangkatan jamaah Haji yang dilakukan pemerintah, adalah salah satu antisipasi terhadap penyebaran covid 19. “Haji yang ditunda adalah salah satu bentuk dari upaya penyelamatan nyawa manusia, karena di dalam Islam, nyawa manusia sangatlah dihargai, sebagaimana hadits Rosululloh, Sungguh, lenyapnya dunia ini lebih ringan di sisi Allah daripada terbunuhnya seorang muslim,” tandasnya.
Terakhir, Istiva berharap. Agar materi yang disampaikan dapat dijadikan sebagai dasar sosialisasi pencegahan covid di wilayah masing-masing. (iz/ak)