Semarang — Kelompok Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) Kemenag Kota Semarang selalu rutin adakan kegiatan rapat koordinasi minimal 1 bulan sekali.
Rapat ini dalam rangka berbagi informasi guna meningkatkan etos kerja di kalangan penyuluh Agama Islam. Rakor ini digelar pada Selasa (2/11) di Pemancingan dan Lesehan Suharno 2 yang beralamat di Jimbaran Kab. Semarang.
Dalam rakor ini diadakan pembinaan oleh Kepala Kankemenag Kota Semarang, yang didampingi oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Semarang, H. Labib.
Kepala Kankemenag Kota Semarang, H. Mukhlis Abdillah berharap, penyuluh memiliki banyak inovasi dan terobosan dalam menjawab tuntutan umat melalui media sosial (medsos). “Saat ini jamannya keterbukaan informasi publik, di mana masyarakat lebih memilih media sosial sebagai sarana untuk memperoleh informasi dan pendidikan agama.
Untuk itu penyuluh sebagai tangan panjang Kemenag Kota Semarang harus mampu untuk berinovasi dan membuat terobosan untuk memenuhi apa yang menjadi keinginan publik, tentunya dengan memperhatikan atau menyesuaikan dengan selera umat,” pesan Mukhlis Abdillah.
Mukhlis juga mengimbau penyuluh untuk menggencarkan kampanye moderasi beragama. “Buatlah materi yang tetap mengedepankan moderasi beragama, jangan malah yang terlalu condong ekstrim kanan atau kiri,” imbuhnya.
Pada kesempatan ini, H. Labib, menyampaikan selamat bergabung kepada Nanik Zulfa dan Widodo. Di mana per 1 Oktober 2021 keduanya tergabung dalam Pokjaluh. Ada beberapa informasi yang disampaikan Labib kepada Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF).
“Kemenag Kota Semarang bekerja sama dengan BAZNAS Kota Semarang akan memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada Penyuluh Agama Islam Non ASN (PAH) di lingkungan Kankemenag Kota Semarang,” kata Labib.
Labib juga menghimbau kepada penyuluh untuk aktif membuat konten-konten dakwah melalui medsos. (elvi/nova/iq/bd)