Penyuluh Islam Batur Menjadi Khotib Jumat di Masjid PT Geodipa Energi Dieng

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – PT Geodipa Energi Unit Dieng merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlokasi di wilayah administratif Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di dusun Pawuhan, Desa Karangtengah. Masjid “Al Ukhuwah” di lingkungan kantor ini rutin mengadakan sholat jumat berjamaah untuk mengakomodir pegawai dan karyawan yang mayoritas beragama Islam.

Aan, selaku koordinator keagamaan PT Geodipa Energi Unit Dieng mengatakan bahwa, kecuali hari libur (tanggal merah), setiap Jumat kami selalu melaksanakan kegiatan sholat jum’at berjama’ah di masjid Al Ukhuwah Ini.

“Untuk memenuhi kebutuhan khatib, kami menjadwal 5 khatib tetap yang di ambil dari tokoh-tokoh agama di wilayah Kecamatan Batur yang bergantian sesuai dengan 5 hari Jumat pasaran, salah satunya dari Penyuluh Agama KUA Kec. Batur,” tambahnya.

Jumat Pahing, (21/5/2021) merupakan jadwal khutbah dari Penyuluh Agama Islam Fungsional (PAIF) Kec. Batur untuk menyampaikan khutbah jumat. Agus Salam selaku PAIF Kec. Batur membawakan tema khutbah “Halal Bi Halal dan Waspada Covid-19”. Dalam khutbahnya, Agus menyampaikan bahwa pentingnya menjaga nafsu setelah Ramadan.

“Kita harus bersyukur telah memenangkan perang melawan hawa nafsu, kesabaran telah mengalahkan berbagai emosi yang kita penuhi selama melaksanakan puasa Ramadhan. Kita juga didik menjadi orang yang tidak temperamental, gampang meluapkan kemarahan, sesuatu yang akan mengganggu kohesitas dan persaudaraan. Ketaatan kepada aturan, kesabaran disiplin dan kepedulian sosial dari hikmah puasa juga harus kita lestarikan,” jelasnya.

Poin selanjutnya Agus dalam khutbahnya menyoroti aturan pemerintah unutk larangan mudik terkait masih mewabahnya pandemi covid-19. 

“Saat ini kita harus menahan diri dulu untuk bersilaturahim tidak berhalal bi halal seperti biasanya. Itu semuanya adalah demi tujuan yang lebih besar yaitu keselamatan kita semua. Mari kita terima petunjuk pemerintah ini dengan penuh keihlasan. Mencegah agar tidak terjadi musibah besar harus kita lakukan dan tidak abai terhadap masalah ini untuk menghentikan penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Naskah khutbah dengan judul tersebut ternyata naskah khutbah serentak yang disusun MUI Jawa Tengah dan diinstrukisikan oleh Gubernur Jawa Tengah untuk disosialisasikan kepada masyarakat.

“Saya selaku Penyuluh Agama Islam Fungsional sebagai kepanjangan tangan dan corong pemerintah punya tanggungjawab untuk ikut serta menyampaikan apa yang menjadi program-program pemerintah kepada masyarakat. Salah satunya adalah menyampaikan tema khutbah serentak ini dengan harapan masyarakat patuh terhadap aturan pemerintan untuk tidak mudik dan ber halal bi halal seperti biasa guna memutus penyebaran covid-19,” pungkasnya. (Agus/ak)