Penyuluh Islam Kemenag Banjarnegara Garap Film Pernikahan Dini

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Dewasa ini banyak instansi yang membuat konten edukasi berupa film pendek, video himbauan atau video petunjuk teknis segala sesuatu sesuai kebutuhan masing-masing. Tidak dipungkiri di era digitalisasi ini, pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk audio dan visual lebih dapat diterima oleh masyarakat.

Oleh karena yang demikian,  Kementerian Agama Islam Kabupaten Banjarnegara menghimbau kepada para Penyuluh agama Islam Non PNS kecamatan turut berkontribusi untuk menyukseskan pencegahan pernikahan dini melalui berbagai hal sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Di bawah bimbingan Hendriyanto sebagai Penyuluh Fungsional, Penyuluh Agama Islam Non PNS kec. Pandanarum dan Kalibening mengambil inisiatif untuk mengedukasi masyarakat tentang hal tersebut dengan membuat film pendek berjudul “Pernikahan Dini (episode 1)”. Proses shooting dilaksanakan di desa Majatengah Kec. Kalibening. Selasa, (22/02)

Semua PAI Non PNS Kec. Pandanarum dan Kalibening sejumlah 16 orang berbagi peran dalam pembuatan film pendek ini.

“Ada yang berperan sebagai penulis naskah, sutradara dan aktrisnya. Semua melakukan tugas dengan sangat antusias dan penuh tanggung jawab,” ungkap Hendriyanto, sutradara film Pernikahan dini

Tentu tidak mudah proses pembuatan film ini, harus mengulang adegan berkali-kali karena semua aktrisnya bukan dari kalangan professional yang biasanya hanya berdakwah dari majelis taklim satu ke yang lainnya kini harus berlatih dakwah melalui video yang di kemas dalam film.

Bahkan salah satu pemain dari Kec. Pandanarum, Turno tangannya tergelincir akibat berkali-kali adegan menabrak tukang sayur dalam salah satu sin di Film Pendek ini namun sudah langsung diatasi oleh tim sehingga tak terjadi cedera akibat pembuatan film .

“Ini merupakan hal baru bagi kami sebagai Penyuluh Agama Islam Kec. Pandanarum dan Kalibening selain kita mengedukasi masyarakat tentang pencegahan pernikahan dini, kami juga merasakan bagaimana susahnya ternyata menjadi selebriti. Karena tidak hanya menyoal bagaimana harus beradu acting dengan pemain lain, tetapi juga harus pandai beradaptasi dengan cuaca yang tidak menentu apalagi kami tinggal di area atas daratan,” tegasnya

Turno berharap film ini nantinya bisa mengedukasi masyarakat untuk tidak menikahkan putra-putrinya di bawah umur. (ev/ak/rf)