Semarang – Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan setiap tahunnya menjadi momen penting yang diperingati kaum muslimin terutama di Indonesia. Demikian pula di Kecamatan Mijen, diadakan kegiatan dalam rangka memperingatinya pada Kamis malam (29/4).
Acara yang bertempat di Aula dan Halaman Kecamatan Mijen dengan menggunakan tenda ini dihadiri oleh 350 peserta yang berasal dari perwakilan seluruh unsur masyarakat baik ulama maupun umaro.
Diantara yang hadir adalah Camat, Kapolsek, Danramil, kepala KUA, para pengasuh pondok pesantren, Suriyah dan Ketua MWC NU, Ketua PC Muhammadiyah, MTA, LDII dan Takmir Masjid Mushola se Kecamatan serta penyuluh agama Islam Kec. Mijen.
Pertemuan yang menghadirkan ulama dan umaro ini dikemas apik dalam acara yang dipandu oleh Zahratun Nisa, Koordinator Penyuluh Agama Islam Mijen.
“Penyuluh Agama Islam dan seluruh elemen masyarakat siap mengelola heterogenitas ini dengan tetap menjaga kondusifitas melalui ukhuwah islamiyah”, tutur Nisa.
Dalam kesempatan tersebut Agus Junaedi Camat Mijen menyampaikan bahwa acara ini dimaksudkan untuk saling bersilaturrahim antara ulama dan umaro menuju Mijen yang lebih baik.
Dalam sambutannya itu pula Agus menganjurkan agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan meskipun Kecamatan Mijen merupakan zona hijau. Masyarakat juga diminta untuk menjaga kondusifitas lingkungan dikarenakan Kecamatan Mijen masyarakatnya sangat heterogen.
Sejalan dengan hal tersebut Kapolsek Mijen, Kompol Adi Pratikto menyampaikan bahwa masyarakat diminta untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dengan mengamankan dan menjaga wilayah secara bersama-sama serta menjaga persatuan antara ulama maupun umaro.
Sementara dalam tausiahnya KH. Arja Imroni juga menyampaikan bahwa ulama dan umaro harus terus menjaga ukhuwah islamiyah sehingga kondusifitas akan tetap terjaga. (za/sy /bd)<!–/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_210501_104209_892.sdocx–>
