Penyuluh sebagai Ujung Tombak Pembinaan Umat

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta –  Penyuluh Agama Islam baik yang berstatus PNS maupun Non PNS harus selalu bersosialisasi serta menambah wawasan dengan banyak bersilaturrahmi dan membaca buku baik yang berbasis agama maupun ilmu pengetahuan lainnya, karena seorang penyuluh agama mempunyai tantangan untuk mampu menjawab berbagai persoalan di tengah masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kemenag Kota Surakarta, Muslim Umar dalam kegiatan pembinaan kepada 40 orang Penyuluh Agama Islam Non PNS yang beberapa waktu yang lalu telah menerima SK pengangkatan sebagai Penyuluh Agama Islam Non PNS dan sekaligus pembukaan rekening bank secara kolektif di Aula Kankemenag Kota Surakarta (Kamis,02/02/17).

Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh seluruh Penyuluh PNS di lingkungan Kemenag Kota Surakarta tersebut, Muslim Umar juga menyampaikan agar para penyuluh agama dapat menjawab tantangan yang dibebankan kepadanya sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan tugas pendidikan agama islam pada masyarakat dalam mencapai kehidupan yang bermutu dan sejahtera lahir batin dan dapat menggerakkan semangat ibadah kepada lingkungan sekitarnya misalnya menfasilitasi terbentuknya majelis taklim, menghidupkan pengajian al-quran secara rutin di masjid dan rumah-rumah warga 

“Tugas penyuluh tidak hanya terfokus pada pembinaan spritual dan mental saja, penyuluh juga harus bisa menjelaskan persoalan bahaya narkoba, keluarga sakinah, dan perkembangan permasalahan yang terupdate”, terang Muslim Umar.

Penyuluh juga merupakan perpanjangan tangan atas informasi-informasi yang ada di  Kemenag Kota Surakarta pada masyarakat, baik itu informasi perundang-undangan maupun peraturan-peraturan yang ada di Kementerian Agama serta masalah yang sering ditanyakan oleh masyarakat, terutama terkait penyelenggaraan Ibadah Haji dan masalah Pernikahan di KUA.

“ Penyuluh harus mampu memberikan informasi sedetil mungkin dalam penyampaian informasi tersebut”, tegas Muslim Umar.

“Meskipun kebanyakan Penyuluh ini bertugas sebagai guru pada TPQ, tetapi tugas utama yakni membina majelis taklim yang berada di wilayahnya, harus diutamakan”, jelas Muslim Umar.

Sementara itu Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Surakarta, Nasiruddin dalam laporannya mengatakan bahwa kegiataan ini selain untuk membuka rekening bank secara kolektif untuk menyalurkan honor/tunjangan yang akan diterima oleh para penyuluh nantinya juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan fungsi serta sistem kerja penyuluh kepada penyuluh Agama Islam yang berstatus non PNS.

Nasiruddin juga menambahkan bahwa akan secara rutin diadakan pembinaan bagi Penyuluh Non PNS baik secara bersamaan se-Kota Surakarta maupun ditiap Kecamatan yang nantinya akan difasilitasi oleh para Penyuluh PNS di Kemenag Kota Surakarta. (abc/wul)