Kabupaten Semarang (Bimas Kristen) – Dalam rangka meningkatkan layanan program Moderasi Beragama, Kementerian Agama melalui Bimas Kristen mengadakan kegiatan Evaluasi Layanan Program dan Perencanaan Anggaran pada Bimas Kristen Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 di Hotel Griya Persada Bandungan, Kabupaten Semarang.
Evaluasi layanan program dan perencanaan anggaran pada Bimas Kristen ini bertujuan membekali peserta kegiatan dalam kaitannya dengan penguatan moderasi beragama, mengevaluasi hambatan/kendala pelaksanaan program layanan pada jajaran Bimas Kristen tahun 2022, serta mencari solusi dalam upaya pemecahannya, menyiapkan kebutuhan data dukung dan dokumen lainnya sebagai bahan penyusunan program layanan tahun berikutnya, menyegarkan kembali semangat pengabdian dan sikap mental tangguh para peserta kegiatan dalam melaksanakan tugas pelayanan di tempat tugas masing-masing, memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta semangat kebersamaan antara peserta kegiatan dalam mencapai tujuan bersama serta meningkatkan spiritualitas, motivasi serta kerjasama antar peserta kegiatan.
Evaluasi layanan program dan perencanaan anggaran pada Bimas Kristen dihadiri langsung oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad, para Pejabat serta staf pada lingkungan Bimas Kristen se-Jawa Tengah. Tampak hadir juga Pimpinan dan pengurus SDTK (Sekolah Dasar Teologia Kristen) dan SMTK (Sekolah Menengah Teologia Kristen) di Jawa Tengah, dengan jumlah peserta 40 orang.
Musta’in Ahmad didampingi Pembimas Kristen, Siswo Martono memberikan sambutan dan membuka kegiatan dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya kegiatan yang akan berlangsung selama 4 hari, Selasa-Jumat (17-20/05/2022).
Dalam sambutannya, Musta’in menegaskan salah satu dari tujuh Program Prioritas Kementerian Agama yaitu Percepatan Aparatur Sipil Negara dalam mewujudkan Moderasi Beragama terkait peningkatan layanan Bimas Kristen menuju layanan digitalisasi. Musta’in mengharapkan para peserta untuk bergerak mengingkatkan diri dan mempelajari terlebih dahulu agar percepatan layanan digitalisasi terwujud.
“Dalam penyusunan anggaran belanja harus ada skala prioritas, utamakan untuk pembelian alat-alat pendukung percepatan layanan digitalisasi, dalam segi pendataan dan lainnya”, ungkap Musta’in.
“Tidak ada harga yang mahal untuk mempersipkan masa depan yang baik”, imbuhnya.
Musta’in juga menerangkan tentang bagaimana cara menghadirkan layanan yang mudah dijangkau. Hal ini berhubungan dengan mindset kesiapan dalam meningkatkan percepatan layanan digital agar dapat memenuhi kebutuhan layanan masyarakat.
“Ciptakan layanan yang mudah dijangkau, jika sulit dijangkau maka kita yang menjangkau masyarakat”, tegas Musta’in.
Tidak lupa Musta’in juga mengingatkan kembali tentang penguatan moderasi beragama untuk Aparatur Sipil Negara di lingkungan Bimas Kristen dalam ucapan dan perilaku sehari-hari dengan berorientsi pada kedamaian/kerukunan, tentang bagaimana mengamalkan agama yang benar dan toleransi di lingkungan bermasyarakat yang majemuk. (ps/ka/rm)