Pemalang – Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Sejak mulai diperkenalkan, Kurikulum Merdeka mulai banyak diimplementasikan oleh madrasah.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan madrasah di Kabupaten Pemalang, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) 04 Kabupaten Pemalang menggelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan mulai tanggal 10-12 Juli 2023. Kegiatan diikuti oleh 23 satuan pendidikan dengan jumlah peserta 73 orang terdiri dari 22 orang kepala MI, 25 orang guru kelas 1 dan 24 orang guru kelas 4. Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Objek Wisata Jambe Kembar Belik, Pemalang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang Roziqun turut memberikan materi pada hari Selasa (11/7). Ia menyampaikan ada tiga perubahan yang sangat penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
“Ada tiga perubahan yang sangat penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka ini yaitu cara mengajar. suasana kelas, dan semangat peserta didik. Implementasi Kurikulum Merdeka tentunya berpegang pada kekhasan madrasah yang mengedepankan nilai-nilai ajaran agama,” jelasnya.
Roziqun mengungkapkan jika guru berperan penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. “Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru memegang peran yang sangat penting. Cara mengajar guru harus berubah lebih profesional. Ciri guru profesional yaitu terlatih, terdidik, komunikasi, dan kolaborasi. Lebih penting lagi guru harus mempunyai rukhul mudaris atau ruh guru,” tegasnya.
Workshop IKM menghadirkan narasumber utama Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Semarang yakni Rr. Sri Sukarni Katamwatiningsih dan Ratna Prilianti. (tus/fi/rf)