Banjarnegara – Peringatan Hari Batik Nasional merupakan salah satu peringatan tahunan yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Oktober. Tujuannya, memaknai batik sebagai salah satu kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Indonesia.
Batik telah menjadi warisan budaya dan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam peristiwa penting maupun rutinitas harian seperti halnya untuk menggendong bayi, simbolisasi acara pernikahan, upacara duka, hiasan rumah, acara kenegaraan dan sebagainya.
Pada peringatan kali ini Senin (3/10) , Madsarah Tsanwiyah Tanbihul Ghofilin menggelar kegiatan belajar membatik secara serentak di halaman Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin. Tampak antusias dari seluruh siswa dalam mengikuti kegiatan membatik.
Di bawah komando Ibu Umi Labibah selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, seluruh peserta harus menghasilkan satu buah karya batik. Beliau mengambil salah satu motif batik yang cukup terkenal di Indonesia serta lebih mudah dalam proses pembuatannya yaitu Batik Jumputan.
“Saya mengambil motif batik jumputan karena lebih mudah dalam proses pembuatannya serta menyiapkan alat dan bahannya juga mudah dijangkau. Hanya bermodal bahan kain, tali untuk mengikat, pewarna batik, serta sarung tangan seluruh peserta sudah mampu untuk mulai belajar membuat batik jumputan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ibu Ratna Puspita selaku Pembina sekaligus pelatih membatik, juga membeberkan tentang teknik pembuatan serta kemudahan dalam membuat batik jumputan.
“Batik jumputan merupakan batik yang paling mudah dalam pembuatannya serta membutuhkan alat dan bahan yang tidak rumit. Terdapat dua teknik dalam membuat batik jumputan, yaitu teknik ikat dan teknik jahitan. Teknik ikat merupakan teknik yang menghindari penyelupan ikatan kencang ke dalam suatu warna sehingga ketika ikatan dilepas, gambarnya terbentuk. Sementara itu, teknik jahitan adalah kain yang diberi pola berlebih terlebih dahulu untuk dijahit dengan tusuk jelujur pada garis warnanya menggunakan benang, lalu benang ditarik sekuat mungkin hingga kain berkerut serapat mungkin,” pungkasnya.
perlu diketahui bersama bahwa, salah satu motif batik jumputan yang terkenal adalah motif tie dye. Karena proses pembuatannya yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula sekalipun. (tfh/rf)