Sragen – Jiwa kepanduan selalu digelorakan dalam rangka mengasah kepribadian siswa madrasah. Seperti halnya yang dilakukan gugus depan MTsN 4 Sragen yang patut mendapat apresiasi. Hal itu dibuktikan dengan serangkaian kegiatan positif berbasis kepanduan yang digelar bertepatan dengan hari lahirnya Lord Boden Powell. Boden Powell adalah pendiri gerakan kepanduan, kalau di Indonesia adalah Pramuka. Boden Powell dikenal sebagai Bapak Pandu Dunia.
Dalam rangka memperingati hari bapak pandu dunia itu, pramuka gugus depan MTsN 4 Sragen menggelar kegiatan penghijauan, Senin (22/02). Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang diikuti semua guru, pegawai dan perwakilan siswa MTsN 4 Sragen dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan.
Kepala MTsN 4 Sragen, Sumanto saat menjadi pembina upacara menjelaskan bahwa boden powell merupakan tokoh pramuka dunia berasal dari Inggris dan telah memberikan inspirasi bagi gerakan kepanduan di seluruh dunia.
“Boden powell adalah tokoh yang memberikan inspirasi kepada negara di dunia dalam pembinaan kepada generasi muda melalui kepanduan dan kalau di Indonesia adalah dengan terbentuknya gerakan pramuka,” kata Sumanto.
“Pemerintah telah mempercayakan pendidikan karakter generasi muda kita kepada gerakan pramuka dengan ditetapkannya undang-undang nomor 12 tahun 2010 dan PP nomor 63 tahun 2013 dimana pendidikan kepramukaan merupakan kurikulum ekstra wajib disemua jenjang pendidika SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA,” lanjut Sumanto.
Setelah upacara bendera semua guru, pegawai dan perwakilan anggota pramuka MTsN 4 Sragen dikerahkan untuk serentak melakukan kegiatan cinta lingkungan yang dipimpin oleh kepala madrasah selaku Kamabigus. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan tanam pohon bersama.
Sumanto mengutarakan melalui peringatan boden powell tersebut diharapkan elemen pramuka di MTsN 4 Sragen bisa meneruskan dan menjiwai semangat serta cita-cita mulia bapak pandu dunia.
“Ajaran-ajaran Boden Powell dijabarkan dalam prinsip-prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan, maka dengan berbagai kegiatan pramuka diharapkan untuk bisa meningkatkan perannya dalam membangun generasi bangsa, termasuk untuk selalu mencintai lingkungan dengan menanam pohon sebagai bentuk ikut berupaya dalam penghijauan”, ujar Sumanto
Sementara wakil kepala madrasah bidang kesiswaan Didik Hardi Handoko menambahkan bahwa kegiatan menanam pohon itu juga digencarkan lantaran selaras dengan program pemerintah yang menggelorakan kembali penghijauan, lebih dari itu gerakan penghijauan itu dimaksudkan menanamkan kecintaan siswa terhadap lingkungan dan penghijauan yang dinilai akan banyak bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
“Kami ingin para siswa bisa mengaplikasikan langsung semangat kepanduan itu dengan kegiatan nyata, dengan penghijauan dan bersih lingkungan agar mereka punya kepedulian dan jiwa mencintai lingkungan,” tandas Didik.
Lebih lanjut pada saat itu juga ditegaskan Sumanto, bahwa dengan kegiatan ini akan mendukung program madrasah yang ditargetkan menajis madrasah adiwiyata. Madrasah Adiwiyata adalah madrasah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta memiliki program nyata untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajar, atau istilah kerennya adalah green school.(joko/ir/qq)