081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Peringati Hari Ibu dan Semarakkan HAB Ke – 77, DWP Kemenag Kebumen Gelar Peragaan Busana

Kebumen – Memperingati hari Ibu sekaligus menyemarakkan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 77 Kementerian Agama, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menggelar Peragaan Busana Pasangan Resmi.

Diikuti tujuh belas pasangan, peragaan busana dilaksanakan di aula setempat pada Kamis (22/12). Menariknya, para peserta yang merupakan pasangan suami istri sah tersebut diwajibkan mengenakan pakaian adat dan harus menunjukkan buku nikah asli sebagai persyaratan.

Layaknya peragaan busana pada umumnya, para peserta yang rata – rata usianya sudah tidak muda tanpa malu – malu berlenggak lengkok menunjukkan kemesraan diatas karpet merah yang telah disipakan oleh panitia lomba. Sorak sorai penonton seakaan tidak diharaukan para peserta.

Ketua DWP Kemenag Kebumen Laela Azizah saat dikinfirmasi humas setempat mengatakan, acara ini digelar bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi anatar anggota DWP sekaligus mengkampanyekan keluarga sakinah sebagai salah satu tugas Kementerian Agama. “Intinya kita ingin agar keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen keluarganya sakinah, mawaddah wal rahmah,” katanya.

Sehingga harapannya, lanjut Laela, para anggota DWP Kemenag Kebumen dapat menjadi teladan yang baik dalam mengelola keluarganya di tengah masyarakat.

Sementara itu, dalam sambutannya Kepala Kankemenag Kebumen H. Ibnu Asaddudin mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya peragaan busana ini adalah merupakan bagian dari upaya merawat keharmonisan dalam rumah tangga.

“Kegiatan ini sangat baik guna meningkatkan keharmonisan dan romantisme pasangan suami istri yang sudah lama berumah tangga,” ujar H. Ibnu.

Disampaikan lebih lanjut, bahwa salah satu tugas Kementerian Agama adalah membangun masyarakat yang shaleh. Masyarakat shaleh dimaksud dalam ini bukan hanya dalam artian shaleh dalam beribadah, akan tetapi sholeh dalam artian yang lebih luas, termasuk juga shaleh dalam rumah tangga.

“Keluarga adalah gambaran terkecil dari kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya,” pungkasnya.(fz/bd).

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content