Kota Semarang (Humas) – Selasa (21/05/2024), Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kec. Gayamsari mengadakan pertemuan rutin bulanan. Kali ini kegiatan berlangsung di SDIT Ash-Shodiqiyah, yang dihadiri Pengawas PAI Kec. Gayamsari, Ketua KKG PAI Kota Semarang, serta GPAI dan Budi Pekerti SD Negeri dan Swasta se-Kec. Gayamsari.
Dr. Umar selaku tuan rumah mengucapkan terimakasih atas kehadirannya peserta. Dalam sambutannya, ia menerangkan latar belakang pemberian nama sekolah yang dipimpinnya. “Pemberian nama Ash Shodiqiyah berdasarkan nama pendirinya, Dr. KH. Hamzah Shodiq. Jangan sampai terkecoh dengan aliran Ash Shidiqiyyah,” tuturnya.
Ia mengatakan, tahun ini Yayasan Ash Shodiqiyyah akan membuka lembaga pendididikan gratis setingkat MTs dan MA, dengan masing-masing berkapasitas 5 rombel. “Kami mohon dukungan dan bantuan dari GPAI Gayamsari untk mensosialisasikannya,” imbaunya.
Pada bagian lain, Abdullah Riyadi selaku Ketua KKG PAI Gayamsari menerangkan, mulau Mei 2024, ada perubahan pengunggahan presensi pada aplikasi Siaga. “Per Mei, absensi yang diupload dalam aplikasi Siaga adalah absensi yang diinput per hari, baik waktu kedatangan maupun kepulangan,” terangnya.
Riyadi juga menyampaikan, wacana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada Oktober 2024 dalam rangka pelepasan GPAI yang telah memasuki masa purna tugas, Wahyudi dan Slamet Hartanto.
Selain itu, ia mengimbau KKG PAI Gayamsari bersegera mempersiapkan diri menghadapi Lomba Mata Pelajaran Pendididikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) Tk. Kecamatan Zona A yang akan dilaksanakan pada 21 Agustus 2024.
Faojin selaku Pengawas PAI Kemenag Kota Semarang, juga turut hadir dalam kegiatan itu. Dalam pembinaannya, Faojin menyampaikan apresisi kepada Ketua Korsatpen Kec. Gayamsari atas dukungannya dalam pembangunan semangat GPAI setempat. “Terima kasih, hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi pendidik,” tuturnya.
Selanjutnya, ia berujar, saat ini penilaian akhir peserta didik diserahkan kepada sekolah masing-masing yang perlu disikapi dengan bijaksana. “Meskipun saat ini penilaian akhir atau Ujian Sekolah diserahkan pada masing-masing sekolah, kami imbau tetap memperhatikan tujuannya yakni sebagai sarana evaluasi kualitas KBM pada sekolah tersebut,” tandasnya.
Faojin juga mengingatkan, sebentar lagi akan ada perayaan agama Islam, Idul Adha. “Melalui momentum Idul Adha, mari kita ajak peserta didik untuk berbagi dengan orang lain yang membutuhkan atau tidak mampu,” pungkasnya.(Nba)