Kota Magelang. Pelatihan kemandirian para santri selama menempuh pendidikan di pondok pesantren telah membentuk karakter santri yang siap ditempatkan dimana saja setelah selesai melaksanakan pendidikannya. Pondok pesantren di kota Magelang mengedepankan pada pengembangan karakter dan jiwa mendirikan. Empat pondok pesantren dalam naungan binaan Kantor Kementerian Agama Kota Magelang selalu membangun koordinasi dan komunikasi aktif sehingga pendidikan yang dilaksanakan termonitor. Demikian disampaikan oleh Sofia Nur Kepala kantor Kementerian Agama kota Magelang pada saat mengikuti launching peta jalan kemandirian pondok pesantren,Selasa (4/5)
“Pondok pesantren di kota Magelang mewujudkan santri yang berkarakter dan mandiri” kata Sofia
Sembilan pondok pesantren akan menjadi motivasi bagi pondok pesantren di kota Magelang, sesuai pengukuhan dalam surat keputusan menteri agama adalah pondok pesantren As'adyah, Nahdatul Ulum, Darul Atik, Qomarul Budha, Al imdad, at tahdzid, Tarbiyatul banin, Al Amin, dan Raudhatul muhtadiin. Dengan ditetapkannya pondok pesantren tersebut menjadi cambuk semangat pondok pesantren kota Magelang dan akan segera ditindaklanjuti sehingga program dapat dilaksanakan dengan baik. Program yang disusun oleh pendidikan Islam melalui pondok pesantren dengan berbagai usaha dan konstruksi badan usaha dalam menuju kemandirian pondok pesantren demikian ditegaskan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdani. Selain itu penegasan yang disampaikan Menteri Yaqut, kemandirian pesantren dibutuhkan kekuatan badan usaha untuk kesiapan membiayai dan menyiapkan santri yang kuat mandiri dan berkarakter.
Kegiatan launching peta jalan kemandirian pondok pesantren dilaksanakan secara luring dan daring diikuti oleh kantor wilayah kementerian agama se Indonesia dan kantor kementerian agama kota/kabupaten se Indonesia juga diantara yang mengikuti kantor kementerian agama kota Magelang bersama jajaran seksi Pakis.
Menteri Yaqut menyampaikan dalam sambutan launching peta jalan kemandirian pondok pesantren. Undang undang pesantren menjadi khusus karena pesantren harus mendapat pengelolaan khusus, sesuai instruksi presiden kemandirian presiden untuk pesantren memiliki badan usaha agar mampu membiayai pesantren. Pondok pesantren tumbuh atas dasar Islam Nusantara yang memiliki semangat kebangsaan untuk Islam Indonesia yang kuat maju dan mandiri. Ditegaskan bahwa sejarah panjang pesantren memunculkan nasionalisme Indonesia. Fungsi pesantren pendidikan, dakwah dan kemandirian ekonomi. Terwujudnya pesantren yang memiliki pemberdayaan ekonomi yang kuat, selain itu menunjukkan pesantren kuat dengan digitalisasi sudah mapan dengan digital, ekosistem ekonomi UMKM meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan ekosistem halal untuk mendorong pesantren lebih maju. menteri agama mengajak dan bergandengan tangan antara swasta dan pemerintah untuk membangun dan memberdayakan ekonomi pesantren.
Harapan kedepan pesantren akan menjadi pengembangan pendidikan, pusat dakwah, dan pengembangan ekonomi sebagai pesantren mandiri menjunjung tinggi nasionalisme semangat kebangsaan Indonesia untuk NKRI lebih maju.(Wahono)