Banjarnegara – Belajar jurnalistik dasar tidak kalah penting dengan belajar materi lain. Manfaat jurnalistik dasar bagi siswa khususnya peserta LDK OSIM MTs N 1 Banjarnegara yaitu mereka bisa belajar menulis berita dengan sumber yang valid.
“Penulisan berita harus disertai sumber yang valid untuk menghindari berita hoax. Selain berita terhindar dari hoax juga hendaknya dibuat berdasarkan kejadian terbaru. Beberapa tip dibutuhkan untuk menyusun sebuah berita yang ciamik. Menyusun berita berarti menulis untuk dibaca banyak orang,” ucap Risky Arbangi Nopi.
Hal tersebut disampaikan pada kegiatan LDK OSIM MTs N 1 Banjarnegara yang berlangsung selama 3 hari berturut-turut di Aula Madrasah diikuti 25 pengurus baru OSIM. Risky Arbangi Nopi, penulis berita sekaligus guru bahasa Indonesia MTs N 1 Banjarnegara.
Berdasarkan pengalaman Risky, sudah banyak menerbitkan berita menyampaikan hal-hal yang diperlukan dalam menulis berita.
“Saya sampaikan kepada peserta LDK dasar-dasar menjadi jurnalis. Mulai dari perencanaan meliputi liputan, memilih angle, melakukan riset, mengumpulkan dan menggali bahan, menulis berita, dan menyunting hingga menerbitkan berita,” jelasnya.
Selain materi, narasumber juga memberi kesempatan kepada peserta LDK untuk praktik. Praktik sederhana yang dipandu, dimulai dari membuat judul berita yang sedang viral saat ini.
Untuk membuat berita, peserta bisa melakukan wawancara kepada beberapa tokoh di madrasah untuk dijadikan sumber berita. Melalui praktik ini diharapkan para peserta LDK mampu terjun ke lapangan melihat hal yang patut untuk ditulis menjadi berita.
“Saya berharap setelah kalian menerima materi ini nanti kalian mempraktikkan dengan sungguh-sungguh. Karena sejatinya dalam jurnalistik teori hanya 25% seangkan yang 75?alah praktik. Pengurus OSIM harus bisa menjadi pelopor siswa-siswa lain dalam segala hal, salah satunya dengan rajin membaca dan menulis,” harapnya.
Dengan menulis khususnya menulis berita yang dibaca banyak orang akan semakin menggalakan Madstansa Mendunia, pungasnya. (Risqy/mnh)