Madinah — Pemerintah republik Indonesia telah berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji di tahun 2022 ini. Pasca pandemi, ada beberapa perubahan aturan yang diterapkan pemerintah Saudi Arabia untuk musim haji tahun ini. Salah satunya adalah izin tasrih di Roudhoh.
Demikian dijelaskan oleh H. Farhan Indra, MA, Bimbad Sektor 3 pada rapat petugas kloter sektor 3, Selasa ( 14 Juni 2022). Farhan mengharap, petugas kloter pro aktif menjelaskan kepada jemaahnya tentang peran serta pemerintah RI dalam melayani jamaah secara maksimal. Salah satunya adalah dengan memfasilitasi ijin tasrih masuk Raudhoh secara kolektif per kloter.
Farhan menjelaskan, hanya pemerintah RI yang diijinkan oleh kementerian haji Arab Saudi untuk mengajukan tasrich secara kolektif. “Sedangkan negara-negara lain jamaah harus secara proaktif dan mandiri mendaftar melalui aplikasi eatamarna,” kata Farhan.
Lebih jauh Farhan menjelaskan, tahun ini Pemerintah Arab Saudi benar-benar menyeleksi dengan ketat Warga Negara Arab Saudi sendiri untuk bisa berhaji. Tasrich masuk Arofah bagi Warga Arab Saudi sendiri sebesar 10.000 real, atau sekitar 40 juta rupiah, mengingat warga Arab Saudi akan berebut untuk bisa wukuf yang kemungkinan terjadi di hari Jumat (Haji Akbar).
Selain itu, pelayan haji tahun ini juga meningkat dengan adanya makan 3x sehari, yang sebelumnya hanya 2x sehari. Itulah mengapa jamaah haji Indonesia hendaknya benar-benar bersyukur dan mengapresiasi upaya Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama dalam melayani jemaah haji Indonesia.Ikhlas dan sabarDi tengah sulitnya upaya masuk Raudhah, ada tiga jemaah haji asal kabupaten Rembang SOC 9 yang bisa masuk dengan leluasa.
Pengalaman ketiganya dibagikan kepada ketua kloter SOC 09 Ahmad Fahimi yang menemui mereka. Dengan wajah yang haru, mereka berkata, kunci untuk bisa masuk ke dalam Raudhah tanpa menggunakan aplikasi adalah dengan hati yang ikhlas doa yang sungguh-sungguh dan bersedekah.
“Pada hari Senin malam Selasa kemarin ketiganya mencoba untuk masuk Raudhah. Besok mereka memberikan uang sedekah kepada para penyapu Masjid Nabawi. Sedekah yang hanya sebesar 5 real ditambah dengan keikhlasan mereka dalam bersujud dan berdoa fokus ingin masuk Raudhah, benar-benar dikabulkan Allah subhanahu Wa ta’ala,” ungkap Fahimi.
Bahkan Mbah Rokib jam’a yang sudah hampir 65 tahun tidak punya HP sama sekalipun ternyata bisa masuk, padahal banyak orang-orang yang antre di belakang maupun di depan Mbah Roghib dari Gunungmulyo Sarang, yang membawa aplikasi juga tertolak.Inilah salah satu keajaiban yang terjadi di tanah haram.– Fahimi/iq/rf