Sukoharjo – MAN Sukoharjo kali ini sudah memasuki Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap ke-2 yang dilaksanakan atas dasar perintah dari Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Wilayah 7 Jawa Tengah. PTM tersebut dilaksanakan dari tanggal 26 April sampai dengan 7 Mei 2021 MAN. Pada PTM tahap ke-2 ini MAN Sukoharjo menambahkan satu lagi rombongan belajar (rombel) menjadi lima rombel. Setelah diyakini pada tahap ke-1 yang lalu dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala dan gejala yang membahayakan kesehatan terutama infeksi covid-19.
Kusundahari, wakil kepala bidang kurikulum menyampaikan bahwa kegiatan uji coba PTM tahap ke-2 kali ini di ikuti oleh lima rombel yang terdiri dari 85 peserta didik. Yakni kelas X MIPA: 16 siswa, kelas X IPS: 18 siswa, kelas X Agama: 16, kelas XI MIPA: 17 siswa dan XI IPS: 18 siswa. Meningkat dari yang sebelumnya empat rombel sebanyak 71 peserta didik.
Lebih lanjut Kusundahari mengatakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilaksanakan sama seperti pada PTM tahap ke-1 yakni dimulai pada pukul 08.00 – 10.00 wib. yang dibagi menjadi 4 jam tatap muka yang masing-masing 30 menit dan juga sebelum pembelajaran dimulai diadakan murojaah dengan membaca/menghafalkan asmaul husna bersama-sama yang dipandu oleh guru yang mengajar pada jam pertama. “Dalam pelaksanaannya kita juga dibantu oleh petugas dari satgas gugus covid-19 dan dipantau petugas dari dinas kesehatan, seusai KBM diadakan evaluasi dikelas-kelas yang dipandu oleh satgas tiap hari.” Terang Kusundahari.
Sementara itu, Plt Kepala madrasah, Widoto mengungkapkan pada uji coba PTM tahap ke-2 kali ini pihaknya dipantau secara langsung oleh Mahfud dan Muardy dari Kanwil Kemenag Jateng. Selain memberikan evaluasi tentang jalannya proses KBM, masih menurut Widoto, tim dari Kanwil tersebut juga bermaksud mengevaluasi pengaplikasian protokol kesehatan selama pelaksanaan PTM.
Widoto juga menerangkan pelaksanaan uji coba PTM tahap ke-2 ini lebih diperketat terutama yang menyangkut masalah kesehatan yaitu dengan tidak mengijinkan atau mengharuskan pulang bagi guru, karyawan dan peserta didik jika ada tanda-tanda sakit walaupun hanya sakit ringan seperti halnya flu, pilek, batuk dan sejenisnya. Ia juga menekankan kepada satgas penanggulangan covid-19 yang sudah terbentuk di madrasahnya agar tetap konsentrasi dan mengoptimalkan sarana prasarana protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun, handsanitizer, tissue basah dan serta penyediaan alat thermogun untuk mengecek suhu baik bagi semua peserta didik maupun guru dan karyawan serta tamu-tamu dari manapun yang masuk ke lingkungan madrasahnya.
Pada kesempatan yang sama, Humas MAN Sukoharjo yang juga anggota satgas Gugus Covid-19, Hardi menjelaskan pada PTM kali ini, seusai KBM selalu diadakan evaluasi dan evaluasi bersama diadakan di hari Kamis dikarenakan hari terakhir PTM bertepatan dengan hari Jumat hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan temuan-temuan yang perlu segera ditindak lanjuti.
“Hari pertama sampai hari ketika diadakan evaluasi bersama hari kamis tidak ditemukan kekurangan dalam protokol kesehatan dan tidak ditemukan hal-hal yang membahayakan kesehatan terutama gejala infeksi covid-19, walaupun ada beberapa siswa dalam setiap harinya tidak bisa mengikuti uji coba PTM dikarenakan sakit biasa (bukan gejala covid-19)” terang Hardi. (har/djp/rf)