Cilacap – Sebanyak 72 penyuluh agama Islam Non PNS, Rabu (28/2) di Aula Kankemenag Cilacap mendapat bimbingan menuju kehidupan ekonomi yang lebih baik. Mereka dibimbing langsung oleh Arie Lestarie Rahayu selaku Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Wirausaha Muslim Indonesia (DPW PWMI) Yoyakarta dan Jawa Tengah II.
Dikatakan bahwa, kegiatan tersebut bertujuan untuk menyiapkan para peserta menjadi wira usaha yang mandiri. Mereka yang memiliki kemampuan bakal didaulat menjadi manajer area di tiap kecamatan. Untuk menjadi manajer, mereka tidak memerlukan modal baik itu gudang, kendaraan maupun uang. Yang diperlukan pertama kali hanyalah teknik pemasaran yang efektif.
“Yang pertama harus mereka lakukan adalah bagaimana cara mereka bisa lulus tes. Setelah itu, peserta akan ditraining (latih) sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Untuk kemudian disesuaikan produk mana yang cocok baginya. Sehingga untuk saat ini kami belum membicarakan produk-produk apa saja yang akan dipasarkan,”katanya.
Dikataka lebih lanjut bahwa, kegiatan tersebut bermula dari keprihatinan para pengusaha muslim. Di mana Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam baru mampu menguasai ekonomi sebesar 0,5%. Karenanya mereka tergugah untuk membantu saudaranya di seluruh Indonesia agar mampu bangkit dan maju secara ekonomi.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun mengapresiasi dan mendukung langkah PWMI. Potensi uamat Islam di Kabupaten Cilacap yang berkisar 90% dari sekitar dua juta jiwa, saat ini masih belum tergali secara maksimal. Untuk itu dia berharap dengan adanya sosialisasi PWMI umat Islam di Kabupaten Cilacap akan kuat secara ekonomi.
Kakankemenag mengingatkan melalui hadits nabi, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.(On/bd)