Semarang – Dalam rangka mempersiapkan pemulangan jemaah haji Kota Semarang tahun 1444 H/2023 M, Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Kota Semarang menggelar rapat koordinasi di Aula Gedung PLHUT, Kamis (6/7/2023), yang dipimpin secara langsung oleh Mawardi, Kasi PHU.
Rakor ini tidak hanya dihadiri oleh panitia atau petugas pelaksana, tetapi juga Kabag Kesra Kota Semarang, Agus Rochim. Selain itu, hadir pula Kasi PAI dan Kasi PD. Pontren Kankemenag Kota Semarang.
Membuka Rakor, Mawardi menyampaikan, ada sedikit perbedaan dalam prosesi pemulangan jemaah haji tahun ini. “Petugas pendamping bus dari Pemkot maupun Kemenag Kota Semarang akan menjemput jemaah haji tidak di Asrama Haji Donohudan tetapi langsung di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, karena jemaah haji Kota Semarang tidak ditransitkan dulu di Asrama Haji Donohudan, tetapi dari debarkasi Solo langsung menuju Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang,” tuturnya.
“Ini memang uji coba, dan jemaah haji Kota Semarang kloter 9, 10, dan 11 SOC akan menjadi uji coba proses pemulangan tersebut. Oleh karenanya, untuk mempersiapkan suksesnya pemulangan jemaah, petugas pendamping bus diberangkatkan dari Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang 4 jam sebelum jadwal kedatangan jemaah di debarkasi Solo,” imbuhnya.
Mawardi mengatakan, debarkasi masih memiliki tanggung jawab atas keselamatan jemaah haji sampai dengan diserahkan kepada pemerintah daerah asal, sehingga jemaah haji kloter 9, 10, dan 11 SOC akan diantar oleh bus DAMRI armada Garuda menuju Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang. “Debarkasi bertanggung jawab sampai dengan jemaah diserahkan kepada Pemerintah Kota Semarang. Jadi, keberadaan petugas pendamping bus atas permintaan dari debarkasi untuk membantu mendampingi jemaah selama perjalanan Solo-Semarang. Tugas teman-teman yang utama adalah menyerahkan jemaah haji kepada keluarganya masing-masing pada saat telah berada di Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang. Perlu diingat, batasan kewenangan kita dimana,” terangnya.
Menurutnya, ada kemungkinan terjadi penumpukan kedatangan jemaah haji di Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang karena, terjadi pemunduran 9 jam atas penerbangan jemaah kloter 8 SOC, sedangkan kloter 9 SOC hanya mundur 2 jam.
Selain itu, ia menginformasikan masing-masing jemaah haji akan memperoleh tambahan air zam-zam 5 liter dari Menag, akan tetapi teknis pengambilannya menunggu informasi lebih lanjut, mengingat sampai dengan saat ini, barang dimaksud belum diterima oleh Kankemenag Kota Semarang.
Menambahkan apa yang disampaikan Mawardi, Agus Rochim menandaskan, pelayanan pemulangan jemaah haji di debarkasi Solo sampai dengan Asrama Haji Transit Islamic Centre Semarang masih menjadi tanggung jawab PPIH, sehingga harus steril dari masyarakat maupun pihak-pihak lainnya. “Disinilah nanti tantangan kita, bagaimana mempertemukan jemaah dengan keluarga yang sebenarnya, karena para penjemput tidak diijinkan memasuki area asrama, padahal kondisi jemaah pasti sudah lelah, sehingga pada saat turun itu kurang fokus dengan barang bawaannya, tugas kita, mengawal, jangan sampai salah sasaran,” tandasnya.
Pada bagian lain, Tantowi Jauhari selaku Kasi PD. Pontren dan Imam Sucahyo selaku Kasi PAI mengingatkan kepada para petugas pendamping bus untuk lebih tanggap dalam melaksanakan tugas pemulangan jemaah haji tahun ini. “Ini merupakan pengalaman baru, sehingga kami mohon agar teman-teman cepat menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, teknis di lapangan nanti seperti apa,” pesan Imam dan Tantowi.(NBA/bd)