Sambut Ramadhan Tradisi Nyadran Masuk Ke MI Taufiqiyah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – MI Taufiqiyah Semarang  gelar tradisi nyadran dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadan . Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh siswa dan Dewan Guru MI Taufiqiyah.  Acara dikemas dalam bentuk  arak-arakan, ziarah kubur dan tabur bunga ke makam tokoh agama serta pendiri yayasan At-taufiqiyah di komplek pemakaman Husnul Khotimah  Tegalkangkung  Semarang.  Sebagai puncak acara adalah sholawat bersama dan menikmati nasi  tumpeng.

Kegiatan yang mengusung tema” Ramadhanku Datang Kami Senang”’ ini diselenggarakan sebagai ungkapan suka cita menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Oleh karena awal new normal, keselamatan tetap dikedepankan sehinga kegiatan Tarhib ramadhan terbagi kedalam tiga titik, yaitu Gedung I MI Taufiqiyah, Gedung 2 MI Taufiqiah, dan TPU  Husnul Khotimah Tegalkangkung.

Kepala MI Taufiqiyah Siti Aropah mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan ke peserta didik tradisi Islam, nyadran (read: ruwahan) yang sudah melekat di masyarakat sebagai ke arifan lokal yang perlu dijaga serta dilestarikan. Peserta didik harus mengenal para tokoh  yang berjasa, bersikap ta’dzim dengan mendo’akannya, agar para tokoh ditempatkan disisi Alloh, mendapatkan kemuliaan. “Anak-anak perlu tahu dan dibekali pengetahuan serta wawasan kebangsaan maupun tradisi, agar kelak tumbuh menjadi generasi  yang toleran  penegak  moderasi. Mengenal Para Tokoh dan menghargai jasa Para Pahlawan ( read: Pendahulu)”, ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Nuryati Wahyuningsih selaku guru kelas 6A bahwa tujuan kegiatan ruwahan ini untuk mendo’akan para leluhur kita sekaligus nguri-nguri tradisi islam Indonesia. “Kita kenalkan tradisi islam yang ada di Indonesia bentuk pembelajaran nyata sebagaimana termuat dalam materi Alqur’an Hadis (read: anak sholeh),” tuturnya.

Sebagaimana hasil pembinaan secara virtual oleh pengawas RA MI Kecamatan Tembalang Amhal Kaefahmi pada tanggal 30 Maret 2022, beliau menegaskan perlunya pembelajaran yang bersifat nyata dan siswa mengalami langsung agar membekas pada diri peserta didik. “Buatlah pembelajaran semenarik mungkin bawa anak ke alam nyata, bukan hanya pembelajaran yang bersifat indoor namun juga outdoor sehingga peserta didik akan lebih mudah mencerna dan mengimplikasikan pengetahuan yang diperoleh,” ungkapnya.

Di titik yang berbeda, siswa kelas 1-3 mengikuti kegiatan pawai ramadhan yang dimulai pukul 07.00-09.00 dengan start gedung 1 MI Taufiqiyah. Sedangkan kelas 4 dan 5 start pawai di gedung 2 MI Taufiqiyah. Tarhib diawali dengan pembacaan sholawat dan asmaul husna di halaman MI yang diapandu oleh dewan guru MI Taufiqiyah. Selama kegiatan pawai berlangsung anak-anak mengikuti dengan penuh kegembiraan, hal ini dikarenakan sudah 2 kali ramadhan kegiatan tersebut ditiadakan karena tingginya kasus Covid-19 pada dua tahun silam. “Pawai ini sangat menyenangkan menjadi obat rindu karena dua tahun tidak diadakan”, ungkap Chelsea siswa kelas 6C. “Semoga kita semua diberi kesehatan, kemampuan dan kekuatan sehingga dapat menjalankan ibadah ra‌madhan ini dengan penuh khidmat”, pungkas kepala madrasah. (MH/M12H/Sukirman/bd)