Surakarta – Santri merupakan sosok anak muda yang dapat dilibatkan dalam pembangunan dan kemasyarakatan. Seorang santri harus mampu mengambil peran menjadi pelopor dan menjadi inisiator untuk perubahan Indonesia yang lebih baik. Sebab, di pesantren sudah di didik sebuah kedisiplinan, ketaatan, ketangguhan dan ketulusan untuk berjuang demi kejayaan bangsa dan negara.
Demikian sambutan Walikota Surakarta yang dibacakan Said Romadhon, selaku asisten pemerintahan kota Surakarta pada acara pembukaan jambore santri TPQ se-Kota Surakarta, di halaman SMP Muhammadiyah 1 Surakarta, Sabtu (3/11) kemarin.
Para santri yang belajar di pondok pesantren memegang peranan cukup sentral sebagai sumber SDM umat Islam yang berkualitas. Selain mendapatkan ilmu agama, para santri juga diharapkan tidak meninggalkan sisi intelektual dan pengetahuan umumnya sehingga umat Islam dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi”. ucap Said dalam sambutannya,Â
Dengan adanya Jambore santri TPQ ini, lanjutnya, diharapkan ara santri lebih memahami tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
“Mengingat, kita hidup di negara yang masyarakatnya majemuk, agar kita bisa saling menghormati dengan penganut agama lain dalam bingkai NKRI”. pesan Said ,
Hadir pada kesempatan itu, Kabag Kesra, Kasubag TU Kankemenag, Ketua BADKO TPQ dan Ketua Pokjaluh
Ketua Pokjaluh Kota Surakarta, Joko Sarjono, dalam sambutannya mengataakan, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ukhuwah islamiyah, mencetak kader yang militan, juga sebagai kegiatan syiar Islam yang dapat membangkitkan semangat bagi santri ustadz, ustadzah dan para penyelenggara TPQ.
Jambore santri yang diikuti 50 TPQ ini, diadakan beberapa kegiatan berupa  motivasi santri, sholat tahajud olah raga dan tadabur alam. Selain itu ada lomba tartil, tahfidz, adzan / iqomah, sholat berjamaah, pildacil, yel yel TPQ, kerapihan, dan tarik tambang. (rma/bd)