Ungaran (Humas) – Bertempat di Ruang Rapat Lantai II Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Seksi Pendidikan Madrasah, bersama dengan Pokjawas Madrasah, KKM MA, KKM MTs, KKM MI, dan KKRA selenggarakan rapat koordinasi tindak lanjut hasil Rakorwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, dan mitigasi tindakan kekerasan anak didik pada Kamis, (26/9/2024) siang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kankemenag Kab. Semarang Muhtasit, Kepala Seksi Pendidikan Madarasah, Mohamad Solichin, Ketua Pokjawas Idi Joko Sudjono, dan Ketua KKM MA, KKM MTs, KKM MI, dan KKRA dilingkungan Kankemenag Kabupaten Semarang.
Dalam sambutannya, Muhtasit menjelaskan beberapa hal penting untuk kemajuan madrasah yang ada di Kabupaten Semarang:
- Potensi zakat guru-guru ASN baik itu PNS dan PPPK yang ada di Kankemenag Kabupaten Semarang dan pentingnya peningkatan kualitas pendidik di madrasah. Dari zakat itu kita bisa gunakan salah satunya untuk peningkatan kualitas pendidik yang mungkin tidak teranggarkan dari anggaran negara, zakat dari kita untuk kita.
- Pentingnya program Madrasah Aman dan Sehat, ditambahkan menjadi Madrasah Hijau, Aman, dan Sehat. Selain aman dan sehat tentunya dengan penghijauan di madrasah menjadi lebih nyaman dan asri.
- Himbauan sentuhan hati kepada masyarakat khususnya pada calon pengantin untuk melakukan waqaf Al-Qur’an ke masjid-masjid atau mushola, harapannya dengan waqaf Al-Qur’an dan dibaca banyak orang akan mendapatkan barokah dalam rumah tangganya, sehingga keluarga menjadi aman dan tenteram dan mendapatkan keturunan yang sholih dan sholihah. Dari anak-anak yang sholih sholihah ini tentunya menjadikan generasi muda jauh dari anarkisme pelajar dan tindak kekerasan.
Kasi Pendidikan Madrasah mengatakan kita harus tetap menyukseskan program-program yang ada di madrasah dengan ada atau tidaknya anggaran dari negara. “Program-program yang belum terbiayai oleh anggaran negara harapannya dapat dibiayai dari potensi zakat yang ada, zakat dari kita untuk kita,” imbuh Mohamad Solichin.
“Kegiatan-kegiatan di madrasah seperti penerapan metode gasing pada Madrasah Ibtidaiyah, Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka sesuai KMA 450 tahun 2024 pada RA, MI, MTs, dan MA untuk segera dilaksanakan,” pungkasnya.
Kegiatan rapat koordinasi ini didapatkan hasil sebagai berikut: potensi zakat guru ASN untuk peningkatan kualitas pendidik, penerapan program madrasah hijau aman dan sehat, sentuhan hati dengan waqaf Al-Qur’an dengan harapan untuk menjaga stabilitas keluarga agar diberikan anak-anak yang jauh dari anarkisme/tindakan kekerasan, penerapan metode gasing untuk MI, dan pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka sesuai KMA 450 tahun 2024.(fdl/Sua)