KAB.PEKALONGAN,- Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan kembali menggelar Rapat Koordinasi dengan Kepala Madrasah. Pada Rabu (01/03/2023) di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan dilaksanakan Rapat Koordinasi dengan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan, setelah pekan sebelumnya juga dilaksanakan Rapat Koordinasi dengan Kepala RA, MTs dan MA se Kabupaten Pekalongan.
Rapat yang dihadiri seluruh Kepala MI tersebut membicarakan tentang persiapan pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka tahun pelajaran 2023/2024. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Sukarno, dalam arahannya menyampaikan bahwa inti dari Kurikulum Merdeka ini adalah Merdeka Belajar, yakni suatu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
“Kurikulum Merdeka memberikan titik tekan fokus kepada peserta didik. Peserta didik menjadi sentral utama penerima manfaat kebijakan kurikulum ini, misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tidak dapat menggunakan tolak ukur yang sama untuk menilai kedua anak tersebut”
“Model penilaian yang mengakomodir beragam kecerdasan, menghargai bakat, minat dan sisi kemanusiaan lain. Hasil evaluasi dan penilaian tidak lagi terfokus kepada capaian kognitif, tapi harus bisa menggambarkan profil kemanusiaan yang mencakup beragam kecerdasan. “ungkapnya.
Sukarno menjelaskan, dengan perspektif ini, maka peserta didik yang berprestasi bukan lagi tunggal, semua peserta didik madrasah adalah berprestasi, yakni prestasi dalam bidangnya masing-masing, sesuai bakat, minat dan kecenderungannya.
Lebih lanjut Kepala Kantor Kemenag Kab. Pekalongan menerangkan terkait Kebijakan Pemerintah dalam penerapan Kurikulum Merdeka Belajar (KMB), bahwa kita harus mencermati KMA 347, karena ada perbedaan yang cukup mendasar sehingga harus disinergikan dengan semua pihak. “terangnya
“Semua tahapan agar dilakukan secara terencana, terprogram dan komprehensif serta disinergikan dengan semua stake holder. Penerapan merdeka belajar, maupun mandiri belajar di madrasah tentu ada perubahan signifikan yang harus disikapi secara bijaksana”
“Perubahan Kurikulum Merdeka tentu membuat sebagian madrasah harus mengupgrade kembali madrasahnya, karena perlu mempersiapakan secara efektif dan efisien. ”tutup Sukarno.
Sementara itu Kepala Seksi Madrasah, Gunawan, dalam kesempatan itu menyampaikan terkait persiapan Asessmen madrasah yang tahun ini merupakan yang pertama diberlakukan. Ia mengatakan pada intinya merupakan ujian madrasah yang biasa dilakukan di akhir program. (Kdr/MTb/bd)