Tegal. Kantor Kemenag Kab Tegal menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Moderasi Beragama kepada 200 ASN Kemenag pada hari Rabu tanggal 19 Oktober 2022 lalu di Masjid Al Ikhlas Kemenag Tegal. Acara pembinaan dikemas dengan memanfaatkan momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan mengambil tema “Internalisasi Penguatan Moderasi Beragama Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW 1444 H”. Acara dihadiri oleh para pejabat di lingkungan Kankemenag Kab Tegal, Kepala KUA se-kab Tegal, Kepala madrasah negeri, Pengawas madrasah, Penyuluh (PSN/non PNS), serta ASN Kemenag dari unsur para pelaksana dan JFT. Hadir pula Kepala Cabang Bank Mitra Kemenag Kab Tegal, seperti Kacab Bank BRI, BSI, Panin, BTN, Permata Syariah dan Panin Dubai.
Kasubbag TU Kankemenag Kab Tegal sekaligus Ketua panitia penyelenggara -Kasori – dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Pembinaan moderasi beragama merupakan keharusan sesuai amanat Peraturan Menteri Agama Nomor 93 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama bagi PNS Kemenag. Harapannya, seluruh PNS Kemenag memiliki cara pandang, sikap, praktek beragama yang moderat dan menaati konstitusi (UUD NRI 1945) sebagai kesepakatan bersama.
Kepala Kankemenag Kab Tegal- Akhmad Farkhan- dalam tauziah pembinaanya menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sebuah cara pandang dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama secara moderat. Moderat dalam arti tidak berlebih lebihan atau berada ditengah serta tidak terjebak dalam kelompok ekstrem Kanan (pundamentaslis/radikalis) maupun ekstreem kiri (liberal).
Menurutnya lebih lanjut, bahwa moderasi beragama merupakan icon Kemenag yang harus difahami oleh seluruh ASN Kemenag, serta menjadi sikap mental yang harus dipraktekan dalam keseharian ASN Kemenag.
“PNS merupakan salah satu komponen bangsa yang menurut undang-undang ASN harus proaktif terlibat dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama. Karenanya, penting bagi ASN Kemenag memiliki dan menumbuhkembangkan sikap mental moderasi beragama guna merawat keutuhan bangsa,” Tegasnya.
Dalam kaitannya dengan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW, Farkhan menjelaskan momentun peringatan maulid ini perlu dijadikan sebagai langkah awal untuk mengaplikasikan Islam rahmatan lil alamin, yakni menjadi rahmat bagi seluruh umat di muka bumi. Kunci dari semua itu adalah bagaimana kita mempraktekkan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan bermasyarakat. Sangat banyak contoh keteladan yang telah terukir dalam lembaran sejarah perjalanan hidup Nabi Muhammad.” Tambahnya. (najmudin/bd).