Banjarnegara – Bulan Ramadan adalah anugerah dan nikmat yang agung yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada umat Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat keutamaan-keutamaan dan hikmah khusus yang diberikan Allah kepada hambanya yang ikhlas dan tulus menjalankan ibadah puasa, serta ibadah-ibadah lainnya.
Oleh karena itu, untuk mendukung keutamaan-keutamaan yang ada di bulan Ramadhan, MIMAU Al Falah Joyokusumo mengadakan program-program khusus yang di laksanakan pada bulan Ramadhan. Salah satunya adalah kuliah Ramdhan yang dilaksanakan setiap pagi setelah pembiasaan sholat Dhuha dan hajat.
Selasa, (5/03) hari pertama siswa-siswa masuk madrasah di bulan Ramadhan. Di hari pertama siswa-siswa berangkat dengan penuh semangat menyambut bulan Ramadhan dengan mengikuti kuliah pagi yang diisi oleh guru-guru MIMAU secara bergantian setiap harinya dengan materi yang berbeda-beda yang sudah dijadwalkan.
Pada kesempatan kali ini, hari pertama kuliah pagi disampaikan langsung oleh kepala madrasah, Wahyul Khomisah. Siswa-siswa sangat antusias mengikuti dan menyimak mengenai materi yang disampaikan. Materi yang dibawakan di hari pertama yaitu pengertian puasa.
Wahyul Khomisah menyampaikan kepada siswa-siswa MIMAU bahwa puasa itu tidak hanya menahan makan dan minum saja.
“Puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari semata karena perintah Allah SWT. Bukan hanya menahan lapar dan haus saja,” paparnya
Sementara itu siswa-siswa MIMAU mengaku sangat senang dengan diadakannya program kuliah seperti ini. Karena dapat menambah pengetahuan dan pahala juga buat mereka di bulan yang penuh keistimewaan ini.
Salah satu siswa yang mengikuti kuliah pagi hari pertama ini menyebutkan kegiatan ini sangat istimewa karena kegiatan seperti ini hanya dilakukan pada saat bulan Ramadhan saja.
“Di bulan yang istimewa ini, di madrasah kami juga memiliki kegiatan yang istimewa juga yaitu salah satunya dengan kuliah Ramadhan. Yang di hari-hari biasanya tidak ada, karena bulan Ramadhan jadi ada,” pungkas Wahyul. (na/wk/rf)