Pemalang – Guna memastikan pembangunan balai nikah dan manasik haji bisa terlaksana sesuai rencana, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang monitoring ke lapangan. Pada hari Kamis siang (8/6), Kepala Kankemenag, Taufik Rahman didampingi pegawai Seksi Bimas Islam, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan perwakilan penyedia monitoring di KUA Kecamatan Comal dan Bodeh.
Pada saat monitoring di KUA Kecamatan Bodeh, Taufik melihat pembangunan belum terlaksana. Hanya baru dipasang bowplank disekeliling bekas bangunan KUA lama. Ketika dikonfirmasi ternyata pembangunan terhambat karena Kepala KUA, Nurkhaeni saat pengukuran lokasi oleh pihak penyedia pada hari Sabtu (3/6), dirinya maupun pegawai KUA yang lain tidak menyaksikan.
Nurkhaeni juga menginginkan pembangunan balai bergeser mundur dari gambar rencana. Hal tersebut didasari jika tanah belakang KUA masih ada sisa. Selain itu, dia berharap nantinya halaman KUA bisa lebih luas lagi.
Ketika Kepala Kankemenag berkonsultasi kepada Konsultan Perencana, pihak konsultan mengatakan jika hal tersebut tidak bisa dilakukan. Alasannya karena sisa tanah dibelakang KUA terlalu dalam karena bekas empang sehingga perlu dilakukan pengurugan tanah yang tidak sedikit.
Mendengar keterangan tersebut, Taufik meminta Kepala KUA untuk mengikuti gambar rencana. Dia segera menginstruksikan kepada penyedia untuk segera melanjutkan pekerjaan.
“Dari ketiga proyek pembangunan balai nikah dan manasik haji yang sedang berjalan, hanya KUA Kecamatan Bodeh yang paling tertinggal. Sekarang Kepala KUA sudah memahami kondisinya, karena itu segera lanjutkan pengerjaan penggalian untuk pondasi,” seru Taufik kepada pihak penyedia.
Proses penggalian tanah untuk pondasi di KUA Kecamatan Bodeh tidak menggunakan tenaga manusia melainkan mesin ekskavator. Pihak penyedia berdalih karena pondasi bangunan baru tepat berada dilokasi pondasi bangunan lama sehingga akan memakan waktu lama bila menggunakan tenaga manusia.
Dan benar saja, saat mesin mulai bekerja menggali tanah dalam waktu yang tidak lama sudah menggali cukup panjang dan dalam. Meskipun saat menemui bekas besi pondasi lama mengalami kesulitan. Pihak penyedia menjanjikan penggalian pondasi akan selesai dalam tiga hari.
Taufik meminta kepada pihak penyedia agar saat libur Idul Fitri, pembangunan pondasi dan slop sudah selesai. Sehingga saat pekerja kembali beraktivitas setelah liburan, pondasi dan slop sudah mengeras. Dia selanjutnya meminta agar sisa dana bisa dioptimalisasi.
“Sisa dana SBSN supaya dioptimalkan untuk pengadaan pembangunan pagar depan, pagar selatan, dan pagar belakang. Segera dibuat permohonan ke pusat agar anggaran bisa dimanfaatkan dan tidak kembali ke kas negara,” jabarnya kepada pegawai Seksi Bimas Islam dan Konsultan Perencana. (fi/rf)