Banjarnegara- Kepemimpinan MTs N 3 Banjarnegara memasuki babak baru. Setelah kurang lebih dua bulan madrasah dipimpin oleh Plt (Pelaksana Tugas), kini telah hadir seorang pimpinan baru yang mendapatkan tugas untuk menjadi Kepala MTs N 3 Banjarnegara. Pergantian pimpinan di madrasah ini dikemas dalam acara serah terima jabatan (Sertijab) kepala MTs N 3 Banjarnegara. Kegiatan ini dilaksanakan di aula madrasah pada Sabtu, (05/03).
Selama kurang lebih dua bulan Sidik Wibowo Akhmad menjadi Plt di madrasah, kini tanggung jawab tersebut diserah terimakan kepada Bapak Natir yang ditunjuk menjadi Kepala MTs N 3 Banjarnegara. Sementara itu, acara Sertijab dimulai pukul 09.00. Menerapkan protocol kesehatan ketat pencegahan penyebaran Covid-19. Di antaranya cek suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, serta pembatasan tamu undangan.
Turut hadir dan menyaksikan acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, H. Karsono, Pengawas MTs/MA Kemenag Kabupaten Banjarnegara Nurlaela Isnaeni, Komite dan Pengurus Komite MTs N 3 Banjarnegara, jajaran Muspika Kecamatan Rakit, para mantan kepala MTs N 3 Banjarnegara, serta guru dan karyawan MTs N 3 Banjarnegara.
Dalam sambutannya, Natir selaku kepala MTs N 3 Banjarnegara yang baru mengucapkan rasa syukur atas amanat yang diterimanya tersebut. “Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT atas amanat ini dan semoga saya bisa mengemban amanat ini dengan baik dan penuh tanggung jawab,” jelasnya
“Rencana jangka pendek, saya akan melanjutkan kegiatan yang sudah ada di semester ini. Dan saya bertekad akan membawa MTs N 3 Banjarnegara lebih baik lagi, termasuk berprestasi di tingkat daerah, provinsi, dan nasional, semua ini tidak bisa terlaksana tanpa kerja sama dari guru dan karyawan MTs N 3 Banjarnegara, oleh sebab itu saya minta kepada segenap keluarga besar MTs N 3 Banjarnegara untuk saling bahu-membahu bersama memajukan madrasah ini,” terangnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Banjarnegara H. Karsono Dalam sambutannya mengucapkan madrasah harus memiliki 5 wajah.
“Saya berpesan agar madrasah harus memiliki 5 wajah. pertama, madrasah wajib memiliki wajah keislaman, yakni madrasah yang berciri khas Islam. Guru dan muridnya dalam keseharian menunjukkan karakter orang-orang Islam,” jelasnya
Kedua, madrasah harus berwajah keindonesiaan. Setiap madrasah harus bersifat dan bersikap patriotik. ketiga, madrasah harus berwajah keilmuan. Madrasah harus memberi ruang yang terbuka dan sehat, supaya peserta didik yang memiliki potensi dalam hal keilmuan memperoleh penilaian yang adil. Empat, madrasah harus berwajah mandiri.
“Siapapun yang mengelola madrasah, harus bisa bersikap mandiri, dan harus mampu mengembangkan madrasah,” jelasnya
“Yang terakhir kelima, madrasah harus berwajah keumatan. Kepala madrasah, guru dan pengurus harus menyatu dengan umat, dan membuka diri kepada masyarakat,” pungkasnya. (ar/ak/rf).