Rembang — Shofaul Hikmah, Guru MIN 1 Rembang tak menyangka dirinya bakal lolos seleksi tahap III (tahap akhir) sebagai tim Penyusun Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI). Surat dari Direktur KSKK Madrasah Kemenag RI tersebut terbit tanggal 17 Februari 2021 dan menyebut Shofaul Hikmah lolos sebagai tim penyusun AKSI untuk jenjang MI kategori numerasi.
Guru kelahiran 1980 yang akrab dipanggil Cici ini bersyukur lolos seleksi penyusun AKSI kategori numerasi bersama dengan 13 guru MI lainnya se-Indonesia. “Akhir Januari saya tahu ada pengumuman seleksi tim penyusun AKSI. Kemudian saya ikut. Tahap I saya lolos administrasi. Begitu juga tahap 2 tes psikologi dan tahap 3 tes wawancara. Saya tidak tahu berapa jumlah peserta yang ikut seleksi tahap I, karena diadakan secara daring,” cerita Cici ketika diwawancara Sabtu (20/2021).
Cici memang sudah menggemari pelajaran Matematika sejak sekolah. Waktu kuliah, kendati mengambil Fakultas PAI UIN Walisongo Semarang, namun ia mengambil minor Matematika di UNNES Semarang. “Sejak itu saya semakin suka Matematika,” katanya.
Karena minatnya itu, ia diamanahi mengampu Matematika sejak pertama kali bertugas sebagai guru di MIN 1 Rembang (MIN Sedan) pada tahun 2008. “Sekarang menjadi guru kelas, tapi masih mengajar Matematika,” ujarnya.
Lantas bagaimana menjadikan Matematika sebagai pelajaran yang tidak momok dan justru menyenangkan bagi peserta didik? Menurut Cici, guru harus mengetahui kesukaan siswa-siswinya, lalu menghubungkannya dengan pelajaran Matematika. “Cara ini efektif untuk menjadikan mereka menyukai Matematika,” katanya.
Kini Cici bersiap untuk mengikuti proses orientasi, Bimtek, dan Penyusunan Instrumen AKSI Madrasah dengan jadwal yang akan ditentukan oleh panitia.
AKSI merupakan program Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI yang bertujuan untuk perbaikan mutu pembelajaran madrasah menuju Indonesia yang berdaulat, maju, adil dan makmur.
Aksi merupakan pengukuran kompetensi siswa madrasah yang mencakup literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya. AKSI ini ditujukan bagi siswa kelas 5, 8 dan 11 sebagai pengganti Ujian Madrasah. — iq/qq