Purwokerto : ” Hablum minallah akan terganggu apabila hablum minannas tidak baik , dalam islam ada beberapa petunjuk diantaranya hubungan dengan orang lain baik dan saling menghargai.” Ini disampaikan oleh ketua MUI kabupaten Banyumas Drs. Taefur Arafat , M.Pd.i saat memberikan tauziah dalam acara Pembinaan dan Rapat Koordinasi ASN dalam rangka peningkatan kinerja dalam persiapan penilaian lanjutan ZI menuju WBK dan WBBM , bertempat di aula Al Ikhlas , Kamis (12/05)
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kemenag Kabupaten Banyumas Aziz Muslim , Ketua MUI Banyumas PLt Kasubag TU , Kasi dan Penyelenggara , Kepala Madrasah Negeri , Kepala TU Madrasah Negeri, Kepala KUA , Pengawas , Penyuluh , Ketua Darma Wanita Persatuan beserta pengurus , ASN kantor Kemenag Banyumas.
Dalam sambutan dan pembinaannya Kakan Kemenag Banyumas menyampaikan bahwa kita bersyukur kehadirat Allah karena saat ini sudah mendekati normal , mudah mudahan nantinya berubah yang dulu dari level 3 , level 2 kemudian level 1 sekarang menjadi pandemi . Kegiatan kegiatan berskala besar juga sudah mulai diijinkan , sholat Ied sudah digelar diberbagai tempat bahkan shaf sholat sudah rapat.
“ Saya yakin bapak ibu semua sudah menyelesaikan Ramadhan dengan segala amaliahnya , mudah mudahan diterima disisi Allah Swt sebagai amal sholih , tentu sekaligus menjadi bekal kedepan bagaiman kita belajar dari Ramadhann yakni belajar tentang integritas. Bagaimana luarbiasanya kita berpuasa , karena yang tahu hanya yang bersangkutan dan Allah Swt .”
“ Kalau integritas ini kita artikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka negara ini akan menjadi negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur , tanpa ada woro woro Zona Integritas karena kita sudah berintegritas maka insya Allah seorang muslim mestinnya akan menjaga integritasnya dimanapun berada, termasuk dalam kita memberikan pelayanan kepada masyarakat.”
“ Saat ini pemerintah sedang menggencarkan program zona integritas , termasuk Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas yakni melalui Reformasi Birokrasi. Reforamsi Birokrasi ini orientasinya ada empat ekspektasi yang diharapkan, yang akan menghasilkan birokarasi yang mampu berdaya saing .”
Presiden kita Jokowi sudah melakukan reformasi Birokrasi yakni melakukan perampingan perampingan jabatan , mengurangi jabatan struktural dan memperbanyak jabatan fungsional. Orientasi adalah agar bagaimana pelayan cepat , dipangkas mata rantainya . kalau memang bisa dipermudah kenapa harus dipersulit, bagaimana agar negara negara luar bisa melakukan infestasi sebanyak banyaknya di Indonesia dengan melakukan perampingan pintu pintu birokarasi.
“ Kemarin ada kebijakan WFO dan WFH , informasi yang kami terima terbaru BKN sedang merancang yang namanya WFA ( work From Anywhere ) bekerja dari tempat manapun , bekerja dari dan berkinerja. ini adalah sebagai bentuk aplikasi fleksibilitas bekerja . sebagai pengembengan WFH , maka kata kuncinya adalah bagaimana kita menguasai teknologi digital . Sehingga Menteri Agama mencantumkan bagaimana transormasi digital bisa diinternalisasi dan diaplikasikan,“ pungkasnya.
Sementara itu Plt Kasubag TU Hendro dalam laporannya menyampaikan bahwa Pelaksanaan kegiatan Pembinaan dan Rapat Koordinasi ASN sebagai rapat koordiansi pimpinan berdasarkan SE , dimana sebagai langkah persiapan pelaksanaan penilaian tim penilai internal Inspektorat Jenderal menuju WBK WBBM , menjalin silaturahmi dan peningkatan kinerja ASN , mengkoordinasikan dan mensinerjikan pelayanan umat beragama di kabupaten Banyumas oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas.
“ Islam diturunkan kedunia itu yang intinya adalah meningkatkan kualitas Hablum minallah dan kedua adalah menigkatkan kualitas hablum minannas dan yang ketiga untuk menjaga adanya keseimbangan . Yang pertama adalah islam untuk meningkatkan kualitas Hablum minallah , ini meliputi masalah akidah dan ubudiyah . Akidah meyakini bahwa yang boleh disembah dan yang patut disembah adalah allah , kemudian beribadah adalah ubudiyah menunaikan perintah Allah Swt dalam kehidupan sehari-hari dengan melaksankan tanggung jawab sebagai hamba Allah,“ terang Taefur saat memberikan tauziahnya.
“ Orang yang akidahnya kuat sudah barang tentu akan mempunyai keyakinan diri yang sangat mantap , dan inilah hakikatnya puasa kita di Bulan Ramadhan kemarin sebenarnya mendidik kita untuk menjadi orang yang mempunyai akidah yang sangat kuat , merasa diawasi sama Allah . Karena puasa Ramadhan adalah melatih orang untuk tidak riya , untuk tidak ujub , karena yang sering menghancurkan ibadah seseorang adalah riya dan ujub,” jelas Taefur. (yud/rf)