Batang-Untuk mempersiapkan pembuatan paspor dan pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji Kab. Batang Tahun 2023 Kemenag Kab.Batang menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Kesra,Disdukcapil,Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di aula lantai 2 gedung PLHUT pada Kamis (16/02) kemaren.
Kasi PHU, H.Lutfi Hakim AE dalam sambutannya menghimbau kepada KBIH/KBIHU untuk segera mempersiapkan paspor bagi calon jamaah dan untuk menghubungi calon jemaahnya jika ada yang belum ikut KBIHU untuk diajak bergabung.
“Kemenag akan segera menyampaikan data-data baru kepada Dinas Kesehatan by namenya agar sesuai dengan data kependudukannya , jika masih ditemukan perbedaan data terutama dengan SPPH dengan lembar porsi awal akan segera dikomunikasikan dengan Disdukcapil supaya bisa diambil langkah-langkah strategis untuk menyamakan data tersebut,” kata Lutfi Hakim AE.
Pada kesempatan itu dia juga memperkenalkan TKHI dan TPHD kabupaten Batang untuk tahun ini antara lain Lutfi Hakim AE, Siti Mahmudah dan Agus Nugroho dari Kankemenag Kab. Batang, Zahid Lutfi dari KUA Kecamatan Reban, Wiwik Anggraini dari Puskesmas Batang 3, Dyah Andaningrum dari Puskesmas Bandar 1, Hermanto dari RSUD Batang dan Putut Parianto dari Puskesmas Reban.
Dinkes Batang yang diwakili Amat zaenudin menyampaikan bahwa setelah mengetahui data estimasi pemberangkatan akan menyampaikan data pemeriksaan terhadap calon jamaah haji melalui petugas kesehatan. Menurutnya tahun ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh terhadap calon jamaah haji dan tidak harus datang ke rumah sakit tetapi bisa datang langsung ke Dinkes yang akan menyediakan tempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Untuk tahun ini kami akan menyediakan tempat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada calon jamaah haji dan Puskesmas akan melakukan pembinaan kesehatan untuk masing-masing calon jamaah haji di wilayahnya,” kata Amat Zaenudin.
Sementara itu Disdukcapil yang diwakili Rosid Rodhi menyampaikan bahwa kependudukan sekarang sudah berbasis NIK, semua dokumen negara harus berbasis NIK. Menurutnya material yang ada di kependudukan beralih ke kependudukan digital dan bisa diinstal aplikasinya melalui android sehingga orang sudah tidak lagi membawa print out KTP utk kepengurusan dokumen, cukup bawa KTP digital yang bisa diakses melalui HP, maka untuk pembuatan paspor diharapkan segera dilakukan jika ada perubahan nama.
“Berapapun tanggal dan tahun lahirnya ketika sudah keluar NIK itulah yang menjadi patokannya, sudah paten untuk sekali seumur hidup. NIK sudah tidak lagi dipermasalahkan, untuk pembuatan paspor haji, jika ada perubahan nama untuk segera diurus. Rentang waktu yang ada dengan jumlah kuota haji sebanyak 717 calon jamaah saya kira cukup untuk mengurusnya tidak butuh waktu berbulan-bulan,” jelas Rosid Rodhi .
Sedangkan dari Subbag TU Kesra Ikhwanudin menjelaskan bahwa estimasi dari jumlah kuota calon jamaah yang berangkat sepertinya tidak meleset jauh dari tahun-tahun sebelum covid, untuk Kabupaten Batang estimasi yang berangkat haji sebanyak 717.
“Kami mengestimasi jumlah calon jamaah haji yang berangkat sebanyak 717, jumlah ini tidak meleset jauh dari tahun-tahun sebelum pandemi Covid. Harapan kami semua jamaah haji yang release tahun ini insyaallah bisa berangkat dan diberi kesehatan,”katanya. (Dy_humas/rf)