Cilacap – Kunci utama keberhasilan pelaksanaan program kegiatan ditentukan oleh ketersediaan alokasi anggaran. Usulan pengelolaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) harus betul-betul sesuai dengan realisasi program kegiatan. Karenanya diperlukan sinergi yang kuat antar pengelola DIPA dengan pengelola kegiatan agar rencana kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Hal tersebut dikemukakan pelaksana tugas Kakankemenag Kabupaten Cilacap, Imam Tobroni, Rabu (10/10) pada acara Telaah Usulan DIPA 2019 dan Evaluasi Rencana Penarikan Dana Triwulan III DIPA 2018 di Fave Hotel Cilacap.
Menurutnya, kesesuaian antara alokasi DIPA dengan kegiatan merupakan faktor yang tidak bisa ditawar. Karena jika tidak sesuai, DIPA tidak bisa dicirkan atau digunakan. Agar bisa digunakan harus direvisi. Nah untuk melakukan revisi diperlukan waktu. Akibatnya, pelaksanaan kegiatan biasanya terpaksa diundur. Sehingga ketepatan waktu pelaksanaan terkadang menjadi tidak sesuai dengan rencana semula.
“Para pengelola DIPA harus bersinergi dengan pengelola kegiatan. Sehingga usulan DIPA betul-betul dapat sesuai dengan program yang telah direncanakan. Kita berlomba dengan waktu untuk meralisasikan seluruh program yang telah dibuat. Dengan tidak banyak melakukan revisi maka peluang mengoptimalkan anggaran semakin besar. Artinya, kesempatan kita untuk meningkatkan kualitas kinerja juga menjadi semakin besar,”ungkapnya.
Di akhir sambutannya, dia meminta seluruh pengelola DIPA di tiap satuan kerja, agar betul-betul dapat mengoptimalkan serapan anggaran. Hal ini dikatakan sebagai salah satu tolak ukur utama yang menentukan kualitas kinerja. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua kegiatan yang telah direalisasikan, akan sangat membantu perencanaan program selanjutnya.
Untuk itu, pihaknya menekankan adanya komunikasi yang kuat di masing-masing lini. Sehingga sinergitas yang kuat dapat tercipta sebagai modal utama peningkatan kualitas kinerja,pungkasnya.(On/bd)