Semarang – Beraneka kesenian tradisional, drum band dan pasukan Bhinneka Tunggal Ika meramaikan karnaval dugderan menyambut Ramadan 1438 H di Kota Semarang. Ribuan pelajar usia dini dan jenjang pendidikan dasar se-Kota Semarang berbaur pada pawai budaya di Lapangan Pancasila Simpanglima, Rabu (24/05). Kemeriahan tradisi tahunan tersebut diwarnai dengan kreativitas para peserta dalam berkostum Semarangan, kostum punokawan dan kostum menarik lain. Ada juga kesenian kuda lumping dan barongsai yang semakin menambah hingar bingar suasana.
Turut andil pada kegiatan tersebut peserta dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sumurrejo. Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama ini mengirimkan anak didiknya terdiri dari siswa yang mengikuti ekstra kurikuler menari dengan guru pendamping Siti Daimah. Wulan Putri Ardhita salah seorang peserta siswa kelas IV merasa senang mengikuti kegiatan karnaval, “Senang sekali, meski harus bangun pagi karena jam 6 harus sudah sampai di Simpanglima,” ujarnya.
Humas MIN Sumurrejo, Akhlis menjelaskan keikutsertaan MIN Sumurrejo pada dugderan kali ini bukanlah yang pertama, melainkan hampir setiap tahun. “Hal ini sebagai bentuk komitmen MIN Sumurrejo untuk ikut berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan pemerintah Kota Semarang disamping memperkenalkan MIN pada masyarakat luas,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Madrasah Subiyono mengatakan, madrasahnya tergabung dalam kontingen kecamatan yang dikoordinir oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Gunungpati, terdiri dari perwakilan 52 SD/MI dan 14 RA/TK di wilayah Gunungpati. “Selain peserta dengan kostum yang bervariasi, juga ditampilkan aneka kreativitas hiasan khas dugderan seperti warak ngendog dan kembang manggar,” papar Subiyono. Kecamatan Gunungpati juga mengusung patung hanoman yang membawa buah durian sebagai ciri khas Gua Kreo dan buah durian yang merupakan icon kecamatan ini. Masing-masing 16 kecamatan se-Kota Semarang menampilkan ciri khas dan budaya lokal daerahnya.
Pawai dibuka oleh Walikota Semarang Hendrar Prihadi pukul 06.30. Hendy mengapresisasi kegiatan yang diikuti oleh banyak peserta dan merasa bangga atas peranserta semua pihak yang terlibat. Ia menyampaikan, kegiatan karnaval yang menampilkan keragaman budaya dan kerukunan ini merupakan tradisi turun temurun dan juga ajang silaturahmi.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Muspida, Ketua DPRD, pimpinan instansi dan OPD Kota Semarang. Setelah dilepas Walikota, arak-arakan berjalan dari Simpanglima menuju Jalan Pahlawan dan berakhir di Taman Menteri Supeno. Karnaval budaya ini mendapat sambutan positif dari masyarakat yang memadati kanan kiri sepanjang jalan yang dilewati.(sby-ch/gt)