Temanggung – Dalam rangka mengenalkan siswa tentang perkawinan pra nikah remaja usia sekolah. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung , bekerjasama dengan SMK Negeri Tembarak, mengadakan bimbingan Remaja usia sekolah, yang berlangsung di SMK Negeri Tembarak, Senin (12/12).
Kegiatan yang diikuti 74 siswa SMK Negeri Tembarak dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Temanggung, yang diwakili oleh Kasi Bimas Islam, H. Munsiri. Adapun sebagi narasumber, Hj. Nur Budi Handayani dan Siti Khotijah keduanya adalah Penyuluh Agama Fungsional.
Dalam sambutan pembukaan Kasi Bimas Islam, H. Munsiri didampingi oleh Kepala Sekolah SMK Negeri Tembarak, Aster menyampaikan inti tujuan dilaksanakannya Binwin pada usia remaja ini untuk mempersiapkan bekal perkawinan sejak usia remaja dan menekan adanya pernikahan dini khususnya di Kabupaten Temanggung
“Kegiatan ini memberikan bekal kepada anak-anak untuk nantinya mengetahui secara jelas pernikahan itu seperti apa, sehingga tidak tergesa-gesa untuk menikah. Ini juga untuk menekan stanting. Karena munculnya stanting terkait dengan pernikahan dibawah umur,” ungkapnya.
Ia juga menekankan kepada remaja usia sekolah agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas. “Pergaulan bebas itu melanggar norma agama dan merusak diri sendiri. Jangan sampai cita-cita dan masa depan yang sudah dirancang rusak begitu saja karena pergaulan bebas. Kita harus menjaga diri kita dari perbuatan tersebut,” imbuhnya.
Terakhir disampaikan bahwa, “remaja yang sehat adalah remaja yang memahami diri, memiliki pengetahuan yang baik, remaja yang mampu bertindak mampu mengambil keputusan dan memecahkan masalah,” pungkasnya.
Sementara selaku fasilitator pertama Penyuluh Agama Fungsional, Nur Budi Handayani menyampaikan materi “Terampil Mengelola Diri”. Dalam materi ini peserta didorong untuk aktif mengenali diri sendiri baik itu berupa hobi, potensi, kelebihan atau kekurangan pribadi.
Diharapkan dengan mengenali diri sendiri remaja bisa melaksanakan tujuan dari Bimbingan Remaja Usia Sekolah yakni bisa mengelola emosi, keterampilan komunikasi serta keberanian mengambil keputusan yang tepat.”Mayoritas remaja yang terpengaruh untuk melakukan kenakalan karena tidak punya keterampilan tiga hal tersebut,” ungkapnya.
Beliau mendalami isu pergaulan remaja, mendiskusian isu khas remaja, seperti remaja bertengkar dengan orang tua, terlibat tawuran, berperilaku seksual aktif, kecanduan medsos (Gadget). Dilanjutkan fasilitator kedua, Siti Khotijah juga Penyuluh Agama Fungsional menyampaikan materi Remaja Sehat. Penyampaian pendalaman Materi konsep diri remaja yang sehat, membangun jembatan harapan, tantangan dan problematika remaja masa kini, konsep remaja Islami.(sr/rf)