Sosialisasi dan Advokasi Gerakan Kudu Sekolah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Uswatun Khasanah, SHI mewakili Kepala KUA H. Makhfudh, SAg menghadiri undangan dari Kecamatan Sragi nomor 005/171.Dalam acara tersebut bersinergi antara Kecamatan, Korwil Dindik Kecamatan Sragi, KUA Sragi I dan Dindik Kabupaten Pekalongan yang dihadiri oleh Anas Munawaroh, M. Pd. Selasa, 29 Maret 2022.

Dalam sambutannya Munawaroh berharap anak putus sekolah di kabupaten Pekalongan dan khususnya di Kecamatan Sragi bisa berkurang sehingga bisa meningkatnya SDM di Kecamatan Sragi,

“Perlu di ketahui bahwa di kecamatan Sragi PKBM ada dua yang bertempat di SMA N 1 Sragi yang berada di desa Bulak pelem dan di Krasak yg bertempat di Balai desa Krasak, Pergerakan kedua sekolah ini diawali dari tahun 2020 di Kabupaten Pekalongan mengingat angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pekalongan yang masih cukup tinggi,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Pekalongan kembali mentriger pembangunan pendidikan dengan membentuk tim gerakan ‘Kudu Sekolah’ tingkat Kabupaten Pekalongan. Hal ini dilakukan oleh Pemkab Pekalongan karena berdasarkan data pada tahun 2019 angka Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Pekalongan mencapai 4,4persen. Gerakan Kudu Sekolah dianggap sangat inovatif untuk menyelesaikan permasalahan. Kemudian sambutan dilanjutkan oleh Korwil Dindik Kecamatan Sragi Abdul Aziz, M. Pd, menambahkan. “Kalau umur anaknya masih memungkin untuk sekolah reguler maka akan didampingi supaya dapat sekolah yang diinginkan sesuai jenjang pendidikan, lain kecamatan pun bisa sekolah di PKBM kecamatan Sragi. “demikian ujar Abdul Aziz.

Salah satu dari anak yang mendapat undangan Sosialisasi dan Advokasi kudu sekolah ada mengiinginkan sekolahnya online saja karena tidak percaya diri, malu kalau ketemu orang banyak. Nah inilah PR untuk Penyuluh Agama Islam untuk mengadakan pendampingan agar anak tersebut bisa percaya diri dengan usaha dan doa dari orang tua dan melatih untuk interaksi dengan lingkup kecil dulu, kalau toh anak yang dari desa sijeruk perkembangannya bisa untuk berinteraksi maka bisa melanjutkan sekolah.

“Dengan bersinerginya antara KUA, Korwil Dindik dan kecamatan diharapkan bisa sedikit banyak bisa mengurangi anak putus sekolah di kecamatan Sragi. ” kata uswatun menjelaskan pada Tim redaksi. (Usw/Ant/bd).