SUKOHARJO – Madrasah Mandiri Berprestasi merupakan slogan baru dari Kementerian Agama di bidang pendidikan dalam rangka mewujudkan transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Dengan dihapusnya Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) mendorong Kementerian Agama untuk menyempurnakan Asesmen Nasional sebagai pengganti Ujian Nasional yang diluncurkan Kemendikbud dengan sebuah program bertajuk AKMI.
AKMI sendiri merupakan kependekan dari Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia dengan sasaran seluruh siswa kelas 5 MI, 8 MTs, dan 11 MA. Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
AKMI adalah asesmen yang dilakukan oleh siswa madrasah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hal literasi, numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya, sehingga hasil dari asesmen tersebut dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk pedoman penyusunan perencanaan pembelajaran dalam rangka untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Sebagai langkah awal terkait dengan pelaksanaan AKMI, MIN 2 Sukoharjo mengadakan sosialisasi kepada orang tua siswa kelas 5 yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Agustus 2021 pukul 08.20 WIB. sampai selesai secara virtual dengan memanfaatkan aplikasi Zoom Cloud Meetings. Acara sosialisasi tersebut disampaikan langsung oleh Wiretnoningsih Nurhayati selaku Kepala MIN 2 Sukoharjo dan secara teknis dilengkapi oleh proktor Madrasah Rohmadi.
Dalam penjelasannya, Wiretno menyampaikan bahwa uji coba AKMI ini nantinya siswa akan menghadapi soal-soal yang mengukur kemampuan bernalar. “Sebagaimana yang diamanahkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. MIN 2 Sukoharjo ditunjuk menjadi satu dari tiga MI di Jawa Tengah untuk mengikuti uji coba dan validasi instrument AKMI. Meskipun ini masih taraf uji coba namun siswa ditekankan untuk mengerjakan dengan sungguh-sungguh. Dalam pelaksanaan AKMI nanti siswa bisa melakukan uji AKMI di madrasah atau di rumah sesuai kondisi siswa dan orang tua. InsyaaAllah kami siapkan semaksimal mungkin. Jadwal pun kami pilih sehari satu sesi agar dapat memaksimalkan protocol kesehatan bila memang harus ada yang melaksanakan di madrasah.” Jelas Wiretno.
“Alhamdulillah sosialisasi berjalan cukup lancar. Namun masih banyak orang tua siswa yang belum bergabung. Hal ini tentu akan kami evaluasi. Semoga dapat segera ditemukan kendalanya. Ada kemungkinan akan kami laksanakan sosialisasi tahap kedua sekaligus menyampaikan informasi terbaru. Semoga kegiatan uji coba yang rencananya akan dimulai pada minggu ketiga bulan ini berjalan dengan lancar hingga selesai pada akhir Agustus.” pungkas Kamad MIN 2 Sukoharjo.
Sementara itu dijelaskan oleh Rohmadi, MIN 2 Sukoharjo memiliki dua laboratorium yang berada di kampus 1 lokasi Jetis dan kampus 2 lokasi yang berlokasi di Joho. “Siswa kelas 5 sebanyak 210 anak kami bagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok dibagi menjadi dua rombongan uji AKMI. Jadi paling banyak dalam satu rombongan uji adalah 27 anak. Sementara laboratorium kami berkapasitas 40 setiap ruangnya. Insyaa Allah cukup longgar. Namun kami tetap mendata siswa yang akan melaksanakan di madrasah dan di rumah dengan meluncurkan angket melalui link google form.” papar Rohmadi.
Selaku proktor AKMI, Rohmadi juga menjelaskan secara gamblang tentang teknis pelaksanaan AKMI. Pihaknya meminta orang tua siswa untuk selalu berkoordinasi dengan madrasah apabila dalam pelaksanaan AKMI mengalami kendala. Dikatakannya, kendala terutama pada taraf uji coba tidak dapat dihindari. Apalagi AKMI ini termasuk program baru dari Kementerian Agama. (gun/djp/rf)