Wonosobo – Kehadiran dan peran serta Penyuluh Agama dalam kegiatan PKK sangat dibutuhkan untuk mensukseskan agenda dan kinerja TP-PKK terutama di Pokja I yang memang bergerak di bidang Keagamaan. Hal ini disampaikan oleh ketua TP PKK Kec. Garung saat membuka kegiatan sosialisasi Pola Asuh Anak Remaja (PAAR) yang dilaksanakan di Aula Desa Lengkong Kecamatan Garung, Jumat (19/03).
Hadir dalam kegiatan tersebut Penyuluh Agama Islam Fungsional Kantor Urusan Agama (KUA) Kec. Garung, Istiqomah, dalam uraiannya menyebutkan, merasa peran penyuluh Agama Islam yang dibutuhkan dan guna membangun kerjasama yang baik lintas sektor, pihaknya, Istiqomah, secara rutin memberikan Penyuluhan Keagamaan di TP PKK Kec. Garung maupun Desa se-Kecamatan Garung.
Selanjutnya mengawali materinya, Isiqomah, menyampaikan keluarga adalah muara dari setiap individu yang terjalin dalam ikatan keluarga untuk memulai segala aktifitas kehidupan dan tujuan hidup. Istiqomah menyampaikan, masa depan anak berada pada pembinaan yang dilakukan oleh keluarga usia dini hingga remaja.
“Peran kita selaku keluarga memiliki peran penting dan strategis terhadap masa depan penerus kita. Aspirasi dan motivasi yang didapatkan dari lingkungan, Kehangatan yang diberikan keluarga adalah yang paling menentukan.,” ungkap Istiqomah.
Istiqomah, juga menyampaikan nilai ajaran Agama Islam yang terkandung dalam Al-Quran, salah satunya yaitu Surat an-Nisa (9). “Dan yang takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.” Istiqomah mengatakan bahwa ayat ini adalah peringatan terhadap kalangan orang tua untuk menunaikan tanggungjawab kepada anaknya. Orang tua adalah pilar dan penanggung jawab utama pendidikan anak.
Sementara itu, Kepala Kankemenag (Kakankemenag) Kab. Wonosobo yang melihat kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Penyuluh Agama yang mampu hadir dalam setiap lini. Kaitannya dengan Pola Asuh Anak Remaja, Ahmad Farid (Kakankemenag) menyampaikan, Keluarga adalah Madrasah Ula sebelum anak tersebut akan menimba ilmu di bangku Lembaga Pendidikan formal.
“Orang tua khususnya Ibu adalah Guru Utama dalam mendidik anak dalam keluarga. Keluargalah yang akan melahirkan dzurriyatan dhia'fan (anak cucu yang lemah) atau sebaliknya dzurriyatan thoyyibatan (anak cucu yang berkualitas). Untuk itu, orang tua harus bekerja keras membantu jalan penghidupan yang layak,” terang Kakankemenag.
Hal lain disampaikan Kasi Bimas Islam Kankemenag Kab. Wonosobo, Imron Awaludin, yang menyatakan bahwa penyuluh Agama Islam berada digarda terdepan pembinaan umat. keberadaannya ditengah masyarakat, perlu bimbingan dan pengetahuan agar kualitas mereka selalu meningkat termasuk bersinergis dengan pemangku kepentingan di lingkungannya. Ps-ws/qq