Batang – Supervisi adalah bagian yang menjadi tupoksi pengawas, kegiatan itu harus selalu dilaksanakan, karena akan mendapatkan masukan tentang permasalahan yang di hadapi guru di satuan Pendidikan. Seperti pada Senin (01/11) yang lalu Siswo Pengawas PAI TK/SD melakukan supervisi di TK Kartini Sembung Banyuputih. Kegiatan ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penjaminan mutu pembelajaran dan juga sebagai upaya untuk mendampingi guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
Salah satu guru di TK Kartini Maftuhah tampak sangat antusias dalam memberikan pembelajaran. Dengan penuh kesabaran ia memberikan pembelajaran dengan model bermain. Enak, asik, dan kelas sangat hidup, sehingga ia tak menyadari jika Siswo pengawas PAI TK/SD hadir, karena memang tidak ada pemberitahuan kedatangannya.
“ Wah saya kaget dan surprise baget atas kunjungan pengawas tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, sementara saya sedang berada ditengah-tengah siswa,” kata Maftuhah.
Setelah menghampiri pengawasnya diapun mempersilahkan masuk ruang kelas dan meperkenalkan pada para siswanya. Ia bercerita banyak tentang suka duka mengajar TK.
“ Selamat datang Bapak, silahkan masuk, anak-anak hari ini kita kedatangan tamu di Batang untuk berkenalan dengan kalian,” katanya.
Sementara itu Siswo menyampaian bahwa metode bermain menjadi andalan bu maftuhah, ini berarti dia ingin mengembangkan potensi siswanya secara maksimal, karena menurut Siswo siswa usia TK adalah masa yang sangat penting dalam perkembangan otaknya.
“ Guru harus memaksimalkan peran otak siswa agar mereka nantinya menjadi anak-anak yang tangguh dan cerdas ke depanya, masa TK adalah yang paling baik untuk hal itu, oleh karena itu proses tumbuh kembang anak usia TK harus benar-benar diperhatikan ini yang tidak boleh dilewatkan oleh ibu guru,” kata Siswo.
Dia juga menyampaikan bahwa kegiatan melatih motorik halus dilaksanakan dengan cara menggambar, mewarnai, mencoret dan lain-lian, sementara motorik kasar diajarkan dengan berolahraga, memanjat dan berlari. Kegiatan ini bagi yang tidak tahu pendidikan anak dianggap sebagai kegiatan biasa tetapi bagi yang mengetahui psikologi anak usia emas akan luar biasa. Karena dari sinilah masa depan anak di mulai nantinya
“ Mengembangkan potensi motorik pada anak itu ada dua macam, motorik halus dengan menggambar,mewarnai dan sejenisnya, sedangkan untuk motorik kasar dengan berolahraga,memanjat dan berlari,” tambahnya.
Sementara itu lanjutnya, untuk melatih perkembangan kognitif guru dapat mengajak jalan-jalan di sekitar sekolah mengamati hewan maupun tumbuhan, kemudian mereka menceritakan kembali sesuai dengan bahasa mereka ini adalah hal yang luar biasa dan membekas pada anak.
Kegiatan supervisi ini diakiri dengan doa bersama kemudian anak-anak pulang dengan sujuta tawa dan kenangan yang dibawanya. (Siswo Pokjawa/Zy)