Targetkan petugas professional, Wonogiri lakukan seleksi petugas haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Salah satu upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang profesional di perlukan sistem rekrutmen petugas haji yang berkompeten, memiliki komitmen, loyal dan berakhlaq karimah dan analisis kebutuhan pelayanan dan akurasi jabatan maka pelu di laksanakan seleksi yang meliputi seleksi adsministrasi dan kesehatan serta tes kompetensi secara ketat.

Petugas haji yang di dalamnya TPHI dan TPIHI harus memiliki tanggung jawab sehingga seleksi di harapkan bisa menentukan tingkat profesionalitas baik dari aspek adsministrasi, kompetensi juga kapabilitas.

Menurut Kasi Gara Haji dan Umroh Kankemenag Wonogiri Drs. H. Ali Yatiman (25/03) menyampaikan untuk tahun ini Wonogiri mendapatkan kuota Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak 1 orang. Mereka bertugas untuk menyertai jamaah haji selaku ketua kelompok terbang (Kloter). Sementara, untuk Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) mendapatkan kuota 1 orang. TPIHI bertugas untuk menyertai jamaah haji sekaligus mempunyai tugas membimbing ibadah para jamaah.

Yatiman menambahkan bahwa untuk materi tes seleksi di tingkat kabupaten meliputi tugas pokok dan fungsi petugas haji, manasik haji, fiqih haji dan hal-hal yang berkaitan dengan proses perjalanan haji.

“Nantinya TPHI dan TPIHI bertanggung jawab penuh melayani calon jamaah haji Kabupaten Wonogiri tahun 1436 H / 2015 M yang berjumlah 351 calon jama’ah haji” imbuhnya.

Jumlah pendaftar seleksi ditingkat Kankemenag Kabupaten Wonogiri berjumlah 13 orang dengan perincian formasi TPHI 7 orang dan formasi TPIHI 6 Orang lanjut Yatiman, yang selanjutnya akan diambil 2 orang untuk TPHI dan 2 orang untuk TPIHI. Selanjutnya mereka akan mengikuti tes tertulis pada 1 april sedang tes kompetensi dan wawancara di laksakan tanggal 15 april mendatang di Kanwil Kemenag Provinsi Semarang.

Kalau di evaluasi secara mendalam pada dasarnya para petugas haji Indonesia mayoritas baik. Hanya saja terkadang tidak maksimal dalam bekerja. Sehingga banyak komplain yang ditujukan pada petugas. Untuk itu, para petugas nantinya akan mendapatkan pelatihan lanjutan setelah dinyatakan lulus seleksi. Maka tahun ini, perlu pembenahan yang maksimal agar lebih bagus dan jamaah bisa terlayani dengan sebaik-baiknya.

Dalam pelaksanaanya ketua kloter (TPHI) juga di bantu oleh ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yaitu menjadi perpanjangan tangan dari ketua kloter haji dalam memberikan pelayanan kepada calon tamu-tamu Allah SWT mulai dari pemberangkatan sampai tanah suci dan pulang lagi ke tanah air. (mursyid _ Heri)