Semarang, Pengelolaan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan manajemen modern dan sesuai syari’at Islam menjadi keniscayaan agar tumbuh kepercayaan dari masyarakat terhadap LAZ yang saat ini banyak bermunculan. LAZIS Baiturrahman sebagai salah satu LAZ di Kota Semarang diharapkan juga mengedepankan tata kelola manajemen secara profesional dan akuntabel serta amanah mengemban syari’ah.
Demikian disampaikan oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Cholidah Hanum ketika menerima Direktur Utama LAZIS Baiturrahman Slamet Surahmat, Selasa (8/2) di ruang kerjanya.
Hanum mengapresiasi LAZIS Baiturrahman yang saat ini telah memperoleh ijin operasional dari Kementerian Agama dan telah membantu pemerintah dalam melaksanakan pengumpulan dan pendistribusian ZIS kepada mereka yang berhak menerima sesuai syari’at Islam.
Lebih lanjut Ia berharap LAZIS Baiturrahman dapat semakin memperluas jejaring dan meningkatkan kiprahnya dalam bidang sosial, pendidikan dan dakwah Islam sehingga akan semakin banyak mustahik yang menerima manfaatnya.
Sementara Slamet Surahmat menjelaskan Laporan Tahunan LAZIS Baiturrahman dalam rangka memenuhi kewajiban sebagai lembaga zakat profesional. Laporan yang disusunnya memuat Laporan Kinerja, Laporan Pengelolaan Zakat dan Laporan Keuangan serta dilengkapi dengan Dokumentasi Kegiatan selama tahun 2021.
LAZIS Baiturrahman merupakan lembaga sosial dan dakwah Islam dengan visinya menjadi lembaga pengelola zakat dan dana kemanusiaan Islam profesional sesuai syari’at Islam. Tahun 2021 penghimpunan LAZIS Baiturrahman yang diketuai Affandi Ichsan ini, mengalami kenaikan 29 % dibanding tahun sebelumnya.
“Peningkatan pengumpulan di tahun 2021 kemarin, disamping karena penguatan pada aspek penghimpunan juga karena beberapa program yang alhamdulillah dapat diterima oleh masyarakat, para muzakki. Antara lain program penanganan covid 19 dan syi’ar Ramadan mengalami peningkatan sifgnifikan,” papar Slamet.
Ditambahkannya khusus program penanganan pandemi covid 19, LAZIS Baiturrahman telah mendistribusikan bantuan APD bagi para tenaga kesehatan, makanan siap saji bagi isoman, sembako bagi korban PHK dan pelayanan ambulan jenazah covid 19. “Saat ini kami memiliki program regular lain yaitu Taman Syi’ar AlQur’an, pendampingan TPQ, Beasiswa dan Rumah Belajar, Jogo Yatim dan Simbahqu. TPQ menjadi sentra pemberdayaan masyarakat, harapannya dengan pemberdayaan yang holistik berbasis TPQ akan memperoleh out put yang nyata di bidang pendidikan,” pungkas Slamet.(Hanum/bd)