Rembang — Pernikahan merupakan peristiwa sakral dalam pribadi seseorang dan umumnya terjadi sekali seumur hidup. Namun seiring dengan perkembangan ruang waktu dan tempat, fenomena nikah-cerai menjadi sesuatu hal yang biasa terjadi. Di sinilah tantangan bagi penghulu untuk memberikan pencerahan kepada calon pengantin mengenai arti penting sebuah pernikahan.
Demikian dikemukakan oleh penghulu KUA Kecamatan Rembang, M. Muchson Thohier kepada ratusan ibu-ibu dharma wanita dalam acara pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan antar jajaran forkominda di Aula lt 4 Setda Rembang, Selasa (14/06).
Untuk itulah Muchson menerbitkan buku bertajuk ‘Berani Menikah Berani Setia’. Buku yang merupakan kumpulan essai yang diterbitkan di Kompasiana.com ini dibagikan secara gratis kepada anggota DWP pada pertemuan tersebut. Tujuannya tak lain ada memberikan pengalaman dan pemahaman tentang pernikahan, sehingga mampu untuk membina rumah tangga dengan sakinah mawaddah wa rahmah.
“Menjelang pernikahan, keluarga biasanya sibuk memikirkan materi-materi penting untuk pernikahan. Padahal sejatinya, hal yang lebih penting kerap kali terlupakan, yaitu persiapan mental calon pengantin,” tutur Muhson kepada peserta.
Muhson berpendapat, andai kata calon pengantin diberi pembekalan oleh orang-orang yang berkompeten, dalam waktu yang cukup lama, dan diformat dalam sebuah kegiatan yang menyenangkan, akan menimbulkan dampak positif yang luar biasa.
“Itu sama artinya kita berinvestasi untuk kebaikan Indonesia hari ini dan hari-hari mendatang,” tandas Muhson.
Namun untuk mewujudkannya, lanjut Muhson, masih ada kendala yang klise. Yaitu pendanaan baik kepada BP4 maupun KUA. “Hal ini bisa dibandingkan dengan Malaysia, di mana kursus perkawinan dikemas sedemikian rupa, dengan tempat nyaman, materi dan narasumber terbaik, sehingga walau membayar, calon pengantin tak merasa keberatan. Apalagi ada sertifikat yang disebut sijjil menjadi salah satu syarat untuk melakukan pernikahan,” papar Muhson.
Muhson berharap, buku ini bisa memberikan inspirasi bagi anggota dharwa wanita dan masyarakat luas pada umumnya untuk membina dan mempertahankan pernikahan. Karena dewasa ini angka perceraian cenderung meninggi seiring dengan tuntutan kehidupan yang semakin modern.
Ratusan eksemplar buku yang diterbitkan oleh Pustaka Rahmatika tersebut dibagikan secara gratis kepada peserta Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Rembang sebagai souvenir pengganti snack.
Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Ketua DWP Kabupaten Rembang, Ny. Hari Susanto, Muhson juga menerangkan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam melakukan layanan kepada masyarakat, di antaranya pelayanan nikah dan haji.—(Shofatus Shodiqoh/gt)