Kepala Kemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur mengajak kepada semua penyuluh fungsional maupun Non PNS untuk meninggalkan komentar di media sosial yang tidak berguna.
Hal tersebut disampaikan Hidayat menjelang Pelaksanaan Pemetaan Wawasan Kebangsaan dan Pemahaman Keagamaan Bagi Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS, di Aula Kemenag Kota Surakarta pada Selasa (01/11) kemarin.
Hidayat mengaku sudah berulangkali mengingatkan kepada ASN dibawahnya untuk segera melepas media sosial yang memang mengarah kepada sesuatu yang tidak menguntungkan.
“Kebetulan, mereka adalah orang-orang yang berpaham ‘aliran keras, orang-orang yang suka menjelekkan pemerintah, mereka yang tidak senang kepada NKRI, mereka yang anti Pancasila’ dan sebaginya, dilepas. Dan (itu) menjadi catatan penting untuk bapak/ibu sekalian !”, tegasnya.
Komentar-komentar yang tidak ada gunanya bagi kita, katanya, tinggalkan. Kecuali jika para penyuluh ingin memiliki peran untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran yang benar tidak apa-apa. Karena dengan mengomentari sesuatu yang tidak ada gunanya itu, sama saja kita memberikan keuntungan kepada media tersebut.
“Padahal, menggunakan Whats App saja itu semuanya berbayar. Kirim, like, baca, (dan) kita kirim gambar (juga) berbayar“, ungkap Hidayat.
Lebih lanjut, Hidayat mengingatkan bahwa dengan mengakses media tersebut kalian semua sudah menjadi korban, dan tidak secara langsung justeru telah memberikan keuntungan terhadap keberadaan mereka, selain provider yang mencatat semua data yang ada.
Oleh sebab itu, hati-hati memberikan komentar, pendapat, like dan tanggapan terhadap hal-hal yang memang tidak kita butuhkan. “Ke depan (kita) ingin membangun Indonesia yang lebih baik, sejahtera dan dalam bingkai kerukunan”, pungkasnya. (sol/my/bd)