Semarang – Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang berhasil memperoleh Silver Medal kategori Environment-Science dalam ajang ASEAN Innovation Science and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 pada Selasa (23/2). Perlombaan tersebut digelar secara virtual oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang bekerja sama dengan Departemen Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Departemen Gizi Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), Institut Internasional Indonesia untuk Ilmu Hayati (I3L), dan Yayasan Prestasi Pendidik Indonesia. Ajang tersebut diikuti oleh perwakilan dari berbagai negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filiphina, Vietnam, Korea Selatan, Macao China, Hong Kong, Iran, Turki, Nepal, Meksiko, dan Amerika Serikat.
Dalam ajang AISEEF 2021, Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang diwakili oleh Farikha Najwa Faza (8A), Kasih Rhafa Caroline (8A) , Hety Rizka Zakiyya (9A), dan Hazel Rasendriya Rajendra (9A). Keempat siswa tersebut melakukan riset dengan judul Biodegradable Polybag From Bagasse Waste. Riset ini memaparkan tentang pemanfaatan limbah ampas tebu sebagai bahan pembuatan biopolybag.
“Melihat banyaknya ampas tebu di lingkungan masyarakat, kami tergerak untuk memanfaatkannya sebagai bahan polibag yang bisa terurai dalam tanah tidak seperti limbah plastik,” tutur Hazel, salah satu Tim Riset. Dirinya juga menambahkan bahwa selama ini polibag biasanya terbuat dari plastik untuk itulah mereka melakukan inovasi dengan menggunakan ampas tebu. Hal ini mereka lakukan untuk mengurangi limbah plastik. Selain itu, ampas tebu juga ramah terhadap lingkungan.
Kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang, Asroni, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya kepada tim riset yang telah berhasil meraih medali perak dalam ajang internasional AISEEF 2021.
“Alhamdulillah, selamat untuk Tim Riset MTs Negeri 1 Kota Semarang. Meskipun di tengah pandemi, prestasi siswa-siswi MTs Negeri 1 Kota Semarang tidak pernah surut, terbukti dengan berhasilnya tim riset memperoleh Medali Perak pada ajang AISEEF 2021,” tutur Asroni. Selain mengucap syukur, ia juga merasa bangga karena anak didiknya mampu bersaing dengan 19 negara di dunia. Tak lupa, ia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Bapak/Ibu Guru pembimbing yang telah berjuang bersama tim riset untuk mensukseskan lomba ini.
Dihubungi secara terpisah, Eko Pujiastuti, pembimbing tim riset, menuturkan bahwa dirinya sangat bangga dengan kegigihan anak-anak untuk belajar melakukan riset dan belajar presentasi menggunakan bahasa Inggris. Ia berharap semoga ke depannya semakin banyak generasi MTs Negeri 1 Kota Semarang yang cinta penelitian (riset) sehingga terwujud madarasah riset yang hebat bermartabat (HumasEmtessa/bd).