Kab. Pekalongan – Demi memastikan masing-masing sekolah/madrasah yang melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Pekalongan mematuhi protokol kesehatan, tim satgas Covid-19 yang pimpin Pj Sekretaris Daerah H. Bambang Irianto didampingi Asisten Pemerintahan Kesra H. Totok Budi Mulyanto, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiyawan Dwi Antoro, serta Ketua Tim Ahli Covid-19 Kabupaten Pekalongan melaksanakan kegiatan monitoring di sejumlah sekolah/madrasah, yang salah satunya ke MTs N 2 Pekalongan.(Jumat 30/4).
H. Totok Budi Mulyanto, selaku tim satgas Covid-19, saat melakukan monitoring di MTs N 2 Pekalongan, menyampaikan bahwa intinya monitoring kali ini dilaksanakan untuk melihat apakah pendidikan tatap muka di Kabupaten Pekalongan sudah benar-benar mentaati protokol kesehatan atau belum. “Kalau protokol kesehatan itu ditaati maka kita sangat mengapresiasi tentunya kepada kepala Madrasah, kepada bapak/ibu guru dan kepada anak-anak didik serta semuanya yang terlibat di madrasah,” ungkapnya.
Namun, lanjut H. Totok, jika protokol kesehatan belum dilaksanakan dengan baik, maka menjadi kewajiban pihaknya untuk mengingatkan agar protokol kesehatan betul-betul ditaati, karena menurutnya protokol kesehatan merupakan harga mati. “Pendidikan tatap muka itu harga matinya adalah mentaati protocol kesehatan. Kalau sudah tidak taat protokol kesehatan ya nanti kita tinjau kembali,” ujarnya.
H. Totok menambahkan, bahwa rekomendasi pendidikan tatap muka itu diserahkan kepada satgas Covid-19 Kabupaten/Kota bukan dari Gubernur, sehingga yang mengizinkan dan merekomendasikan adalah satgas Covid-19 Kabupaten/Kota. “Oleh sebab itu, kami mewajibkan satgas ini untuk melihat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka ini,” tuturnya.
Adapun untuk hasil dari monitoring sendiri, dijelaskan H. Totok bahwa secara umum pelaksanaanya sudah baik, hanya saja ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi. “Hasilnya tadi MTs N 2 Pekalongan secara umum sudah baik, hanya saja seperti yang sudah saya sampaikan tadi masih ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan lagi dan lalu diawasi,” jelasnya.
Selain itu, H.Totok juga berpesan kepada kepala madrasah yang telah dimonitor untuk dapat melakukan evaluasi secara berkala, supaya perkembangan yang sekecil apapun yang berpotensi memicu penularan itu bisa segera diatasi. “Termasuk juga saya berpesan kepada kepala madrasah untuk memberikan izin kepada anak didik, guru dan karyawan di madrasah apabila ada gejala flu, batuk dan suhu badan melebihi 37,3 untuk tidak masuk ke lingkungan madrasah,” pesannya.(Ant/bd).