Cilacap – Laju perkembangan usaha koperasi Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap hingga tahun 2018 belum sesuai yang diharapkan. Jumlah anggota yang mencapai hampir seribu, ternyata belum mampu mendongkrak kemajuan secara signifikan. Kurangnya pemahaman angggota disinyalir sebagai faktor utama penyebab kepasifan.
Untuk mengatasi hal tersebut, pengurus koperasi Ikhlas menggelar Sosialisasi. Wakil Ketua koperasi Ikhlas, Aziz Muslim, pada sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan sosialisasi nantinya akan digelar bagi seluruh anggota. Secara teknis, pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahap sesuai dengan wilayah masing-masing. Untuk tahap pertama diperuntukkan bagi wilayah eks Kotip Cilacap pada Sabtu, (1/9) di Gedung Golkar.
Dia melanjutkan, setelah melalui kajian beberapa bulan terakhir, ditemukan karakteristik anggota, yakni anggota yang aktif, pasif dan apatis. Berdasarkan prosentase, anggota yang aktif jumlahnya sangat kecil sedangkan sebagian besar mereka pasif dan tidak mau tahu. Keadaan tersebut berimbas pada lambatnya laju perkembangan koperasi.
“Sifat manusia kalau tak kenal maka tak sayang. Begitu pula dengan perilaku anggota koperasi Ikhlas. Setelah mengkaji lebih jauh, kami selaku pengurus menyadari benar bahwa banyak sekali anggota yang belum paham terhadap koperasi Ikhlas. Sehingga pengurus menggelar kegiatan sosialisasi agar seluruh anggota dapat memiliki pemahaman yang cukup. Untuk itu saya berharap, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan koperasi Ikhlas,”Ungkapnya.
Adapun teknik yang dilakukan pada acara sosialisasi adalah menggunakan diskusi yang intensif. Pada forum tersebut pengurus terlebih dahulu membeberkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT), kemudian dianalisis perkembangannya. Para anggota diberikan kesempatan yang luas untuk memberikan kritik dan saran. Langkah ini memberikan peluang yang lebih longgar untuk berbagi dan bersosialisasi dibandingkan dengan RAT.
Setelah melalui beberapa diskusi yang seru, para anggota terbangun dan menyadari bahwa koperasi Ikhlas miliknya sangat memerlukan peran anggota. Banyaknya anggota yang masih menggunakan jasa bank dikarenakan minimnya pemahaman mekanisme program. Ditinjau dari segi syariah, maka menggunakan jasa dari lembaga milik sendiri lebih baik dari pada milik orang lain. Hal ini karena sifat koperasi yang dikelola dari, oleh dan untuk angota.
Aziz yang juga Kasi Bimas Islam merasa lega atas respon positif dari anggota. Harapan akan kemajuan koperasi Ikhlas makin terlihat dengan jelas. Hal ini diperoleh setelah pengurus menerima berbagai saran yang dilontarkan anggota. Sebagai imbal balik, pihaknya berkomitmen menjadikan masukan dalam agenda RAT tahun depan. Sehingga koperasi Ikhlas betul-betul akan sesuai harapan seluruh anggota, pungkasnya.(On/bd)